TERNATE,Liputan-Malut.com– Upaya Mendiang Syamsir Andili mantan Walikota Ternate, memiliki andil besar terhadap birokrasi Pemkot Ternate, dengan memasukan bahasa Daerah Ternate dalam kurikulum Pendidikan, dengan merekrut tenaga Pendidik untuk ditempatkan disejumlah Sekolah Dasar SD di Kota Ternate, rupanya program itu tidak menjadi perhatikan lagi oleh Dinas pendidikan Kota Ternate.
Buktinya, rentan kepemimpinan dimasa mendiang Syamsir Andili dilanjutkan oleh Mendiang Burhan Abdurrahman hingga saat ini Walikota Dr. Tauhid Soleman serap tenaga Pendidik baru mancapai 60 persen, untuk guru bahasa Daerah dengan jumlah Sekolah SD kurang lebih tercatat 170 Sekolah Dasar.
Minim tenaga Pendidik untuk kurikulum Bahasa Daerah Ternate itu, diakui Kepala Dina Kebudayaan Kota Ternate Syarif H. Sabatun ketika di konfirmasi media ini di ruang kerjanya, jumat (27/05/2022).
Menurutnya, tenaga Pendidik untuk Bahasa Daerah sangat dibutuhkan, jika dibandingkan dengan jumlah 170 Sekolah SD yang tersebar di Kota Ternate masih sangat kurang karena presentasi baru diangka 60 persen, tentunya ini Harus menjadi pekerjaan rumah bagi Dinas Pendidikan Kota Ternate,”Akui Syarif.
Lanjut Syarif mengatakan, kebutuhan guru Bahasa Daerah Ternate, sangat berpengaruh, terutama Sekolah yang berada di Kecamatan Terluar seperti Kecamatan Moti, Hiri dan Kecamatan Batang Dua,” terangnya.
Menurutnya, hanya Dinas Pendidikan yang memiliki legitimasi untuk rekrutmen guru bahasa Daerah, karena mereka memiliki perangkat hingga ke tingkat bawah ,” Dinas Pendidikan Kota Ternate mereka lebih mengetahui karena Dinas punya perangkat ketingkat bawah,”ujarnya.
Kendati demikian, Syarif berjanji akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kota Ternate agar PNS yang mengetahui Bahasa Daerah Ternate agar dilibatkan masuk untuk merangkap mata pelajaran Bahasa Daerah untuk mengisi kekosongan yang ada,” janjinya,” (Deka)