HALUT, Liputan-Malut.com – Kasdim 1508/Tobelo Mayor Inf. Rusmin Nuryadin memberikan materi tentang menumbuhkan semangat Wawasan kebangsaan dan Jiwa Bela Negara kepada siswa siswi SMA Negeri 1 Halmahera Utara. Kegiatan ini dilaksanakan pada Selasa (16/07/2024)
Bertempat di SMA Negeri 1 Halut Desa Gosoma Kecamatan Tobelo.
Kegiatan yang mengangkat tema “Membangun karakter Pancasila, kreatif Inovatif dan Mewujudkan lingkungan yang Nyaman” dihadiri Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Tobelo Bpk. Marthen Manuel.Spd, Para panitia MPLS SMA Negeri 1 Tobelo, Para Guru-Guru Pelajar., para siswa siswi SMA N1 Halut.
Kasdim 1508/Tobelo Mayor Inf. Rusmin Nuryadin dalam materinya mengatakan suatu kebanggaan bagi Kodim 1508/ Tobeli bisa diundang sebagai pemateri di SMA negeri I Tobelo dalam kegiatan nenumbuhkan semangat Wawasan kebangsaan dan Jiwa Bela Negara pada pengenalan kehidupan Sekolah SMA negeri 1 Tobelo,
“adik-adik SMA pentingnya bela negara dimasa depan yang akan dihadapi nanti, bela negara cukup penting untuk kita semua, membentuk nasionalisme yang tinggi, karena masa depan bangsa ada ditangan adik-adik semua,” ucapnya.
Dimana Bela Negara merupakan sebuah semangat berani berkorban demi tanah air, baik dengan cara rajin belajar,adik-adik dapat melaksanakan upacara dan cintai produk-produk Indonesia dan lain sebagainya, demi keutuhan negara kesatuan Republik Indonesia. Bela Negara adalah tekad, sikap dan tindakan warga negara yang teratur, menyeluruh, terpadu dan berkelanjutan yang dilandasi oleh kecintaan terhadap tanah air serta kesadaran hidup berbangsa dan bernegara, Bagi warga negara Indonesia, usaha pembelaan negara dilandasi oleh kecintaan pada tanah air (wilayah nusantara) dan kesadaran berbangsa dan bernegara Indonesia dengan keyakinan pada Pancasila sebagai dasar negara serta berpijak pada Undang-Undang Dasar 1945 sebagai landasan konstitusi negara.
“Setiap warga negara harus turut serta dalam setiap usaha pembelaan negara, sesuai dengan kemampuan dan profesinya masing-masing, fakta menunjukan semangat dan sikap Bela Negara tidak hanya dilakukan melalui peperangan yang menghasilkan kemerdekaan saja, akan tetapi dapat ditunjukan dengan menampilkan perilaku-perilaku dan sikap yang sesuai dengan kerangka ideologis dan konstitusional bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaan Indonesia,mengisi kemerdekaan dapat dikatakan sebagai usaha Bela Negara, sebab melalui usaha-usaha positif dalam mengisi kemerdekaan dapat membuat keberlangsungan Indonesia sebagai sebuah negara dapat tetap dipertahankan dan senantiasa mampu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa ditengah kerasnya tantangan globalisasi yang justru mengikis rasa kebangsaan dan kecintaan warga negara terhadap tanah airnya,” jelas Kasdim.
Dikatakannya, bahwa perang media sosial atau perang Cyber orang bisa memberitakan Hoax atau berita bohong saling menjatuhkan mengaduk domba sesama. Masa depan indonesia ada ditangan ade-ade tahun 2045 kita menuju Indonesia mas, negara Indonesia ada beribu-ribu pulau, dengan 6 agama suku dan ras, sekarang Indonesia di cari oleh negara-negara lain, kita rawan di dipecah bela mengadu domba antara antra sesama kita.
“keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) serta upaya yang harus dilakukan oleh anak bangsa untuk menjaga NKRI, kita terus tingkatkan rasa nasionalisme kita, perkuat rasa persatuan, dan semangat cinta tanah air. Nilai keselarasan memiliki kemampuan beradaptasi dan kemauan untuk memahami dan menerima budaya lokal dan Nilai Gotong royong Merupakan satu sikap untuk membantu pihak orang dan beban serasa ringan saling membantu, dan mempunyai sifat kekeluargaan.
“pada prinsipnya berbeda pada tahun delapan puluhan yakni kita berhadapan dengan para penjajahan tetapi yang dihadapan Adik- Adik sekalian yakni perkembangan dari segala lini Bidang yang akan kita hadapi bersama, Serta membawa pengaruh dan persaingan sangat besar misalnya tantangan yang dihadapi sekarang di berbagai dunia yakni krisis ketahan pangan dan Air, kelangkaan energi, kelangkaan yang kompetisi mengakibatkan perang dan konflik, serta tantangan geopolitik dan keamanan dibelahan dunia,” terangnya.
Kasdim juga mengatakan bahwa nilai-nilai kebangsaan bersumber dari 4 konsensus dasar bangsa Indonesia yakni, Pancasila, Undang-Undang dasar Negara Republik Indonesia (UUD NRI) Tahun 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Nilai-nilai kebangsaan Indonesia sangat penting untuk merawat Indonesia yang beragam menuju pada satu tujuan bersama, Negara Adil dan Makmur yang menjadi cita-cita kemerdekaan Indonesia,” tutupnya. (Willy)