TIDORE,Liputan-Malut.com- Kepemimpinan Muhammad Senen semasa menjabat Wakil Walikota Tidore Kepulauan selama 10 tahun (dua periode) mendampingi Capt. Ali Ibrahim mendapat kritikan pedas dari Ketua DPD Partai Amanat Nasional PAN Kota Tidore Kepulauan Umar Ismail.
Pemkot Tikep dianggap tidak membawa perubahan apa apa terhadap Desa Mare, terutama infrastrukur Pembangunan jalan, Pendidikan dan Kesehatan di Desa Mare selama 10 tahun (dua periode) kepemimpinan Muhammad Senen dan Capt Ali Ibrahim,”Tegas Umar dalam orasi politik kampanye terbatas digelar di Desa Mare Kofo belum lama ini.
“10 tahun lalu Haji Umar datang sebagai tim Aman tetapi hari ini Haji Umar datang sebagai tim SAM-ADA, hari ini saya datang saya lihat tidak ada perubahan sama Skali,”Ucap Haji Umar dihadapan sejumlah pendukung dan simpatisan SAM-ADA di Desa Mare Kofo.
Anggota DPRD Tikep dua Periode ini menegaskan dihadapan pendukung SAM-ADA jika masih tetap memilih dan mempertahankan pemimpin seperti ini maka 2024-2029 kita tidak bisa berkembang,” Kalau pemimpin seperti ini tetap kita pertahankan maka 2024 2029 kita tidak bisa berkembang, kalau mau pemilu yang aman dan jujur torang tara perlu tako,”Ujarnya.
Umar Ismail menyingung soal tiga kapal Pelni yang berhasil ia datangkan ke Tidore semasa menjabat Kepala Syahbandar Soasio kala itu, namun saat ini hanya tinggal satu kapal setelah dirinya pindah tugas ke Ambon, menurut Umar ini menandakan kegagalan Pemkot yang tidak mampu membangun koordinasi dengan Pemerintah pusat” singung Umar.
“Saya ini bagian perhubungan laut, saya jadi Syahbandar, 3 kapal Pelni saya datangkan di soa sio setelah saya pindah ke Ambon tingal 1 kapal Pelni itu artinya Pemkot tidak mampu membangun koordinasi dengan pemerintah pusat,”tampar Umar.
Umar dalam orasi politiknya menyingung periode pertama pasangan Aman kala itu berkunjung ke Desa Mare Kofo, diatas panggung Aman dengan lantang dihadapan pendukung mengatakan bahwa tidak perlu kita takut karena Gubernur milik kita, Mendagri milik kita Presiden pun milik kita.
“Periode pertama dong datang di mare dong bilang tara perlu tong tako Gubernur tong punya Mendagri tong punya Presiden tong punya dong punya kong dong mo bikin apa apalagi 2024 ini so bukan dong punya,”Ungkap Umar.
Umar mengaku Pelabuhan kecil yang saat ini berada di Desa Mare Kofo adalah bekas buah tangannya, karena ia yang meletakan titik pertama pelabuhan itu, padahal pelabuhan itu mestinya berada di Kecamatan Obi Kabupaten Halmahera Selatan namun berkat perjuangan dan koordinasi dengan Walikota Mahifa saat itu”Pelabuhan yang kecil ini Haji Umar yang meletakan titik pertama pelabuhan di mare kofo ini sebenarnya di obi sana.
Olehnya Umar dalam orasinya mengatakan, jika Pasangan SAM-ADA terpilih sebagai Walikota dan Wakil Walikota Tikep maka dua Desa di Mare bisa berubah meskipun tidak 100 persen namun wajah kedua Desa itu akan berubah,” Janji Umar.
“SAM-ADA terpilih Desa Mare bisa berubah tara mungkin 100 persen tetapi bisa berubah apalagi Adam Dano adalah kontraktor populer di kota Tidore, ini bukan kampanye janji Kamri kase semen 1000, sak, dalam Agama itu tangan kanan kse tangan kiri tidak tau bukan dong kase semen 1000 sak di lifofa orang rum bisa tau,”Sentil Umar.
Dikatakan Umar, semua partai pengusung Calon Walikota dan Wakil Walikota Tidore Kepulauan nomor urut 2 Syamsul Rizal Hasdy dan Adam Dano Djafar (SAM-ADA) adalah partai pengusung Calon Presiden kala itu yang saat ini dimenangkan oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto,”Semua partai pengusung presiden itu semua ada di SAM-ADA Tutup Umar. (Tim)