TIDORE,Liputan-Malut.com- Momen hari raya Idulfitri semua ummat muslim saling menyapa satu sama salin berjabat tangan saling memaafkan sebagai implementasi dari kefitraan manusia, namun tidak demikian dengan pemuda dua Desa dikecamatan Oba sebut saja Pemuda Desa Toseho dan Desa Tului.
Tepat Kamis (13/05/2021) pemuda dua Desa tersebut saling serang tepat diperbatasan Desa Toseho dan tului dengan menggunakan batu maupun barang tajam (parang)
Informasi yang berhasil dihimpun medya ini, alhasil penyebab saling serang Pemuda dua Desa tersebut lantaran dendam, karena salah satu pemuda Desa Toseho Yono Naim (17) Kamis 11 Mei 2021 dihadang pemuda Desa Tului saat pergi ke pasar, dipukul hingga jatuh pingsan.
Akibat peristiwa pemukulan yang dialami salah satu Pemuda Desa Toseho tersebut, berbuntut panjang, mengundang amarah sejumlah pemuda Desa Toseho akhirnya puluhan batu kerikil yang dipakai untuk bangunan rumah dialihfungsikan sebagai senjata untuk saling serang antara pemuda dua Desa tersebut.
Kendati kedua kubuh pemuda tersebut saling menghujani batu, tidak lama kemudian aparat berjumlah 8 orang dari Koramil Oba dibeking 10 Anggota Polsek langsung diterjunkan ke lokasi kejadian dan berhasil mengehentikan pertikaian tersebut.
Danramil Payahe, Kecamatan Oba Kapten Infanteri Asihno berharap untuk kedua Desa agar bisa bersabar dalam penyelesaian masalah yang sudah ditangani oleh pihak berwajib dalam hal ini pihak kepolisian.
“Untuk aparat kedua desa saya minta untuk bisa menenangkan masyarakatnya, karena kasus yang dilaporkan ini dalam proses menunggu hasil visum dari korban yang kena pukul,” kata Dandramil.
Sementara Kapolres Tikep, AKBP Yoh Jalung Siram menyatakan bahwa tarkam dua desa ini sampai sekarang situasi sudah terkendali. Motif awal kejadian karena ada pemukulan, yang berimbas ada pembalasan korban.
“Sekarang situasi dilokasi kejadian hingga sekarang sudah aman, masyarakat dari kedua Desa sudah kembali ke rumah masing-masing, yang jelas permasalahan ini masih dilidik,” tegasnya. (Red)