MANADO, Liputan-Malut.com– Asrama Mahasiswa Babullah I Provinsi Maluku Utara yang terletak di Lorong pencak Nomor 18 Kecamatan sario jalan Samratulangi Kota Manado butuh perhatian Pemerintah Daerah Provinsi Maluku Utara, pasalnya sudah terhitung tiga bulan terakhir terdapat tunggakan biaya listrik yang belum dilunasi ke pihak perusahan Listrik Negara PLN Kota Manado sehinga terjadi pemutusan jaringan listrik di asrama tersebut.
“Setelah saya tiba di Manado karena untuk keperluan berobat merasa prihatin melihat mahasiswa asal Maluku Utara berada dalam kegelapan karena meteran listrik sudah dicabut oleh pihak PLN karena tunggakan sekitar 3 bulan,”ujar salah satu Guru SMA asal Kota Ternate ketika menghubungi medya ini melalui sambungan telpon kemarin.
Sumber yang juga tercatat sebagi salah satu Kepsek di salah satu SMA di Kota Ternate ini mengatakan sesuai keterangan mahasiswa diasrama bahwa PLN siap memasang kembali meteran jika dilunasi tunggakan listrik senilai Rp. 2,5 juta,” sesuai keterangan jumlah mahasiswa asal Maluku Utara sekitar 20 orang dan setiap bulan mereka sama sama kumpul uang bayar tagihan rekening listrik hanya saja karena kondisi Covid 19 sehinga sebagian besar Mahasiswa pulang kampung dan tersisa sekitar 4 orang akhirnya tidak mampu membayar tagihan listrik di asrama tersebut,”jelasnya. (Maun)