TERNATE,Liputan-Malut.com– Danau Tolire memang penuh misteri. Seekor Buaya berukuran besar sebagai penjaga danau Tolire yang menerkam remaja Takome Farjan Idham (15), sepertinya terus mengawal jenazah korban di permukaan air. Rupanya insting reptil yang satu ini sangat tajam karena sudah mengetahui bahwa jenazah korban bakal dievakuasi, sehingga pengawalan jenazah pun diperketat, mengakibatkan operasi hari kedua tim SAR gabungan nampak kesulitan mengevakuasi jenazah meskipun telah terpantau melalui Pantauan Udara Drone milik Badan Sar Nasional Kota Ternate.
Kepala Basarnas Kota Ternate Fathur Rahman, mengatakan pencarian hari kedua dibagi menjadi 3 titik, dan Tim Sar gabungan melaksanakan penyisiran di tepi tepi danau tolire, sembari menunggu tokoh adat untuk melakukan ritual terkait kearifan lokal di sekitar danau tolire.
Pukul 12.28 WIT, Tim SAR Gabungan menerbangkan 1 unit Drone untuk melakukan pantauan udara, dikarenakan akses jalur darat tidak memungkinkan. Pantauan udara Drone berhasil menemukan korban dalam cengkeraman buaya sekitar pukul 17.00 WIT. Namun upaya evakuasi masih tidak dapat dilakukan dikarenakan akses medan yang sulit dan sangat tidak memungkinkan untuk mengambil jasad korban dari cengkraman buaya.
“Jasad belum dapat dievakuasi walaupun sudah terlihat muncul di permukaan air danau, karena masih dibawa oleh buaya ke tengah danau,” ujarnya.
Meski demikian Tim Sar gabungan masih tetap berada di sekitar tepi danau untuk melihat situasi dan kondisi yang tepat untuk mengevakuasi jasad korban. Pukul 18.00 WIT, operasi sar dihentikan sementara dan akan dilanjutkan kembali pada hari ke tiga besok,” (Red)