TERNATE, Liputan-Malut.com – Penyaluran bantuan sembako Dinas Sosial Kota Ternate bagi masyarakat terdampak Covid 19 di Kelurahan Tafaga Kecamatan Moti beberapa waktu lalu diduga bermasalah lantaran masyarakat kategori Program Keluarga Harapan (PKH) masih menerima bantuan tersebut.
Fahrudin Sawal koordinator Pemuda Kelurahan Tafaga Kecamatan Moti kepada liputan-malut.com, Kamis (21/05/2020) mengatakan sesuai hasil pantauan dilapangan penyaluran bantuan sembako oleh Dinsos Kota Ternate didampingi Pemerintah Kelurahan setempat tidak tepat sasaran, menurutnya Pemerintah Kelurahan seharusnya memberikan data ke Dinsos harus sesuai fakta dilapangan sehinga penyaluran bantuan benar benar sesuai data yang ada, karena masih sebagian besar terdapat masyarakat PKH yang terima bantuan Covid 19 yang disalurkan Dinsos Kota Ternate di Kelurahan Tafaga.
“masyarakat PKH sendiri tanyakan ke Lurah Tafaga, lurah mengaku untuk Proggram Keluarga Harapan (PKH) tidak bisa terima bantuan namun saat pembagian bantuan sembako PKH masih terima bantuan tersebut,” ujar Fahrudin mengutip pernyataan salah satu masyarakat PKH bersama Lurah Tafaga.
Lanjut Fahrudin mengatakan terkait penyaluran bantuan yang bermasalah tersebut dirinya pernah memprotes kepada salah satu staf Dinsos Kota Ternate saat pembagian bantuan di kelurahan Tafaga saat itu, ia mempertanyakan kenapa keluarga PKH harus terima bantuan sementara masyarakat diluar PKH masih banyak yang tidak terima bantuan padahal mereka layak harus terima bantuan pemerintah.
Terpisah kepala Kelurahan Tafaga Ade Samsudin saat di konfirmasi membantah tudingan tersebut, menurut Ade sesuai aturan PKH tidak bisa dapat bantuan tersebut, menurutnya masyarakat penerima bantuan dampak Covid 19 dikelurahan Tafaga yang disalurkan Dinas Sosial Kota Ternate beberapa waktu lalu sebanyak 43 orang dan itu bukan masyarakt Keluarga Harapan PKH seperti yang disebutkan,
“Data PKH dan bantuan BLT semuanya ada di Dinas Sosial kami dari kelurahan hanya mengusulkan selanjutnya Dinsos yang ferifikasi data dan yang kami usulkan sebanyak 52 orang yang diakomodir hanya 43 orang,” bantah Lurah.
Hingga berita dipublis pihak Dinas Sosial Kota Ternate belum berhasil dikonfirmaai. (Maun)