LIPUTAN-MALUT.com
NEWS TICKER

Pendapatan Dalam Sehari Hanya 20 Persen, ALP Salahkan Pemprov Malut Buat Batasan Penumpang

Senin, 29 Juni 2020 | 8:24 pm
Reporter: Maun
Posted by: LIPUTAN MALUT
Dibaca: 770
Kepala ALP Cabang Ternate Adlu Wiyanto (Foto Willy Parton Liputan-Malut)

TERNATE, Liputan-Malut.com- Dampak dari Covid-19 yang melanda Maluku Utara tidak hanya melumpuhkan sektor ekonomi atau pendapatan masyarakat yang berprofesi sebagai sopir angkutan transportasi darat namun dampak besar juga dirasakan oleh penyedia jasa khususnya dibidang pelayaran transportasi laut salah satunya seperti yang dialami penyedia jasa swasta Kapal Fery Atosim Lampung Pelayaran (ALP) cabang Maluku Utara dalam sehari hanya bisa mencapai 20 persen dari hasil operasi angkutan penumpang dengan rute penyebrangan Bastiong Sofifi, Sidangoli dan Bitung, padahal sebelum Covid, pendapatan bisa mencapai 100 persen atau 8 juta dalam sehari

Kepala Cabang ALP Maluku Utara Adlu Wiyanto kepada liputan-malut.com, diruang kerjanya Senin (29/06/2020) mengatakan, kondisi Covid-19 sangat berpengaruh dari pendapatan operasi kapal karena terjadi pembatasan penumpang hingga 50 persen tentunya tidak berbanding lurus dengan biaya operasional BBM, gaji karyawan dan sejumlah kebutuhan lain yang harus membutuhkan pengeluaran cukup besar dalam sebulan.

“Dengan kondisi yang ada pendapatan operasi kapal hanya bisa capai 20 persen dalam sehari atau sekitar 2 juta dalam sehari dan kami sangat rugi karena penumpang juga kurang,” ucapnya.

Ia mengaku ALP adalah perusahan swasta yang diminta oleh Pemerintah Daerah dalam hal ini Gubernur Provinsi Maluku Utara untuk melakukan pelayanan operasi pelayaran pengangkutan penumpang kususnya kepada masyarakat Maluku Utara sehingga pihaknya bersedia manghadirkan sekitar 4 kapal Fery milik ALP diantarnya 3 kapal Fery beroperasi pelayanan penumpang dengan rute Bastiong Sofifi, Sidangoli sementara satu kapal Fery khusus operasi pelayaran Ternate Bitung,” jelasnya. (Maun)

Berita Lainnya