TERNATE,Liputan-Malut.com- Operasi Patuh Kie Raha yang digelar Satlantas Polres Kota Ternate kini memasuki hari ketiga dengan catatan 93 pelanggaran yang berhasil diamankan hingga saat ini Rabu (17/08/2024).
Operasi yang berlangsung sejak 15 Juli dan akan berlanjut hingga 28 Juli 2024, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran berlalu lintas serta menegakkan disiplin hukum di jalan raya.
Kasat Lantas Polres Ternate, AKP Rezza Muhammad Fajrin, S.T.K, mengatakan, mayoritas pelanggaran yang tercatat adalah terkait ketidakpatuhan pengendara terhadap penggunaan helm, diikuti oleh knalpot racing dan plat nomor mati.
“Operasi Patuh Kie Raha telah mencatat sebanyak 93 pelanggaran mulai dari hari pertama hingga hari ketiga ini. Kami mengimbau kepada masyarakat, khususnya orang tua untuk tidak mengizinkan anak di bawah umur mengemudi demi keselamatan mereka,” tegasnya.
Menyoroti pelanggaran yang terjadi terutama pada sore dan malam hari, Rezza menekankan pentingnya penggunaan helm yang berstandar SNI sesuai Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009.
“Kami menangani setiap pelanggaran dengan memberikan blangko tilang dan mengarahkan untuk pembayaran melalui bank BRI,” tambah Bripka Rivan Alhadar dari Bagian Pendataan Pelanggaran Kendaraan Lantas Kota Ternate.
Operasi ini tidak hanya bertujuan untuk menegakkan hukum, tetapi juga membangun hubungan yang lebih baik antara kepolisian dan masyarakat. Dengan dukungan dari masyarakat, diharapkan ketertiban dan keamanan lalu lintas di Kota Ternate dapat terjaga dengan baik, menciptakan lingkungan berlalu lintas yang aman dan kondusif bagi semua.
Operasi Patuh Kie Raha fokus pada 14 jenis pelanggaran, termasuk melawan arus, berkendara di bawah pengaruh alkohol, menggunakan handphone saat mengemudi, tidak menggunakan sabuk keselamatan, dan berbagai pelanggaran lainnya. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan situasi kamseltibcarlantas di Kota Ternate secara signifikan,” Harapnya. (Maun)
