TERNATE,Liputan-Malut.com- Sejumlah Mahasiswa dan ibu ibu pedagang asongan pasar Higienis Kota Ternate yang mengatasnamakan Aliansi Suara Rakyat Kota Ternate Rabu (/09/2021) mendatangi Kantor Walikota Ternate mendesak Walikota segera sikapi persoalan yang menimpa para pedagang asongan dipasar Higenis Kota Ternate.
Koordinator Aski Aburizal dalam orasinya
mengatakan, Pemkot Ternate mengabikan setiap masalah yang terjadi di Kota Ternate seperti praktek kejahatan oleh oknum yang tidak bertangung jawab dibeberapa birokrasi Kota Ternate. Berupa tata kelolah pasar higienis terdapat segala bentuk praktek jual beli lokasi dagang berupa kios dan emperan hingga berbagai pungutan diluar dari ketentuan,”Tegas Aburizal.
Aburizal mengatakan, Oknum Disperindag Kota Ternate memungut biaya bangunan yang ditempati pedagang seharga Rp. 30, 80 hingga 100 juta/unit , tidak sampai disitu aksi pungli oknum Disperindag Kota Ternate ini berlanjut hingga menjual lokasi dagang di titik emperan seharga Rp. 3 hingga 5 juta rupiah tampa ada tanda bukti pembayaran berupa kwitansi,” bebernya.
Dalam aksi pungli tersebut tidak hanya oknum Disperindag Kota Ternate yang disebutkan, namun nama Kepala Unit Pelaksana Tehknis Daerah (UPTD) pasar Tengah Guntur Doa juga ikut tetseret dalam masalah ini, Guntur diduga kuat terlibat menerima uang dari 6 orang pedagang untuk pembayaran tempat jualan sebesar Rp. 12 juta karena dikalikan dengan/orang Rp.2 juta,” ujarnya.
Dari deretan kasus pungli yang dilakukan oknum pejabat Kota Ternate ini, maka Aliansi Suara Rakyat Kota Ternate mendesak Walikota Ternate segera pecat Kepala Dinas Pasar Kota Ternate, stop intimidasi PKL, kembalikan pembangunan pasar seperti dena awal, hentikan jual beli lokasi pedagang, usut tuntas oknum jual beli tempat jualan, tata kembali fungsi ruang dan penggunaan pasar, sediakan tempat yang layak untuk pedagang pisang dibelakang mall dan pasar barito serta tertibkan parkiran diareal pasar,” tutup Aburizal mengakhiri orasinya. (Red)