TERNATE, Liputan-Malut.com – Dewan Pengurus Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Maluku Utara (Malut), menggelar kegiatan Fokus Group Discussion (FGD) dengan tema siapa setelah Babullah”, kegiatan tersebut berlangsung di dapur sorasa Kelurahan Santiong Kecamatan Ternate Tengah, Kota Ternate.
Ketua KNPI Malut Irman Saleh mengatakan, menyuguhkan pendevisian terhadap nilai kepahlawanan yang ada pada Maluku Utara, tidak banyak nilai sejarah yang di miliki daerah lain, dengan simbol Timur sebagai identitas yang di miliki Nuku dan Babullah
Implikasi dari pada Nuku dan Babullah kemungkinan akan berlangsung luas secara internasional dan berbangsa-bangsa
“Saya kira negara Indonesia bisa bangga melalui dua pahlawannya asal Maluku Utara yaitu Nuku dan Babullah yang terkenal secara internasional dan Global,”ucapanya.
Irman menambahkan, dirinya berpendapat bahwa koneksi yang telah di buat seperti itu adalah bagian dari cara untuk mendefinisikan secara segar apa yang telah di Buat Oleh Nuku dan Babullah sebagai identitas Maluku Utara.Semoga setelah selesai dalam diskusi ini adik-adik yang hadir bisa memberitahukan atau berbagi cerita kepada Orang yang lain
“Saya juga mengusulkan kepada para Rektor di setiap kampus di Maluku Utara kedepan agar memasukan mata pelajaran Kuliah Sejarah Kejayaan Nuku dan Babullah,”pungkasnya.
Sekedar diketahui, hadir dalam kegiatan tersebut, Ketua Bawaslu Kota Ternate Kifli Sahlan,Komisioner Bawaslu Kota Ternate Sulfi Majid, Komisioner KIP Malut Awat Halim, Ketua Umum HMI Cabang Ternate Gufran Ayup, ketua Umum PW PII Malut ,perwakilan OKP Cipayung ,erwakilan BEM Unkhair dan perwakilan BEM UMMU
organ gerakan. (WB)