TERNATE,Liputan-Malut.com- Sikap Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) kota Ternate Muhlis Djumadil merespon cepat terkait keluhan kerusakan sarana prasarana berupa meja dan kursi di SDN61 Kota Ternate di Kelurahan Afe Taduma.
Ditemui diruang kerjanya Kamis (14/11/2025) Kadisdik langsung menginstruksikan Kepala Bidang SD pasca keluhan guru seputar kerusakan Mobiler kursi dan meja di SD tersebut sudah berlangsung lama namun belum ada perhatian serius berupa kebijakan yang diambil Kepala Sekolah untuk benahi kebutuhan dimaksud.
Mantan Kadis Perindag Kota Ternate itu meminta Kepala Bidang SD segera memanggil Kepala Sekolah SDN61 Afe Taduma Joni Nongke agar segera mengambil langkah dengan melihat kekuatan Dana Bos sesuai pos yang ada untuk digunakan pembelian Mobiler tersebut,” Tegas Kadisdik.
Mantan Kasubag Perencanaan Dinas Pendidikan Kota Ternate ini menegaskan untuk sarana prasarana di setiap sekolah harus menjadi perhatian serius kepala sekolah ia bahkan tidak segan segan mengevaluasi kepala sekolah yang tidak ada kepedulian terhadap sekolah,”Ujarnya.
“Banyak sarana dan prasarana di sekolah yang tidak memadai seperti mobiler kursi dan meja salah satunya SDN 61 Kelurahan taduma dan bebarapa sekolah yang lain seperti yang ada di Kecamatan Moti, kecamatan Hiri dan Batang dua dan itu saya sendiri yang monitoring langsung bebarapa tahun kemarin.
Muhlis Menegaskan untuk pembuatan arkas maupun LKS di tahun 2025 dari Dinas Pendidikan melalui kepala bidang SD dan SMP lebih menekankan kepada kepala sekolah agar lebih memperhatian sarana dan prasarana yang ringan menjadi kebutuhan penting siswa yang bisa dibiayai menggunakan dana bos.
Lanjut Kadisdik yang tidak bisa dibiayai dana bos seperti rehap berat yang membutuhkan anggaran yang besar itu menjadi tugas penting dari dinas pendidikan dan akan di anggarkan melalui APBD dan DAK.
“Di tahun 2025 kami juga sudah di alokasikan mobiler sebagian sekolah yang mengalami kerusakan meja dan kursi, saya sudah turun monitoring ke sekolah-sekolah dan banyak yang didapatkan hal yang sama untuk kesedian sarana mobiler kursi dan meja banyak yang harus di ganti dan di perbaiki agar siswa juga melakukan proses belajar mengajar di kelas juga nyaman dan tentram.
Kendati demikian ia meminta kepala sekolah harus ada kepedulian serius terhadap sekolah terutama mobiler kursi dan meja yang sudah rusak jangan hanya lihat dan tidak ada respon dan menganggap bahwa itu hal biasa saja itu tidak boleh. Kepala Sekolah yang seperti itu harus betul-betul di evaluasi karena tidak ada peratihan ke sekolah tersebut,” Tegasnya (Deka)