TERNATE,Liputan-Malut.com– Pihak Sekolah SMPN3 Kota Ternate menilai Kegiatan belajar mengajar menggunakan sistem daring atau online dengan metode interaktif berbasis internet dianggap tidak efektif pasalnya sebagian besar siswa tidak miliki hp android sehinga banyak orang tua siswa yang mendatangi Sekolah untuk mengambil soal atau materi pembelajaran keperluan belajar siswa bahkan ada guru yang mengantar langsung ke rumah siswa jika orang tua siswa belum sempat ke Sekolah,” jelas Mangsur Kepala Sekolah SMPN3 Kota Ternate kepada medya ini diruang kerjanya Kamis (17/09/2020).
Kepsek mengatakan penerapan sistem belajar online ditengah pandemi Covid 19 tidak efektif lantaran selain siswa tidak miliki hp android orang tua siswa juga kewalahan membeli paket internet bagi anak mereka yang miliki hp android,” tidak semua siswa gunakan hp android sehingga setiap pagi orang tua siswa datang ambil soal di sekolah bahkan yang punya hp android pun orang tua merasa terbeban beli pulsa paket walaupun kegiatan belajar mengajar berjalan lancar, sangatlah efektif jika belajar bertatap muka langsung di kelas bersama guru,” ujar Kepsek.
Masih lanjut Kepsek mengatakan beberapa waktu lalu pihak Sekolah pernah menerapkan sistem belajar Luring atau bertatap muka dengan siswa berdasarkan hasil rapat dan kesepakatan antara pihak Sekolah dan orang tua siswa disertai penandatanganan berita acara kegiatan dimaksud dilengkapi protokol kesehatan Covid 19 yang dianjurkan tim Covid, hanya saja aktivitas belajar mengajar berjalan sekitar tiga hingga empat hari langsung di tutup karena sesuai arahan dari Pemerintah terkait dampak Covid 19,” sempat kami buka aktivitas belajar tatap muka namun karena pertimbangan wabah covid 19 terpaksa aktivitas kami tutup kembali namun kegiatan belajar sistem online saat ini tetap berjalan seperti biasa dan kami tetap layani siswa yang tidak miliki hp android dengan berbagai keterbatasan ditengah pandemi Covid 19 saat ini,” tandasnya.
Kepsek berharap semoga wabah mematikan ini secepatnya berlalu sehingga aktivitas belajar tatap muka kembali normal karena demi kepentingan pendidikan anak anak kita kedepan, tidak bisa dibayangkan jika tidak terlaksana pendidikan ini dengan baik generasi akan hancur,” (Deka)
