TERNATE,Liputan-Malut.com- Buntut dari miliaran rupiah anggaran yang diperuntukan untuk hak tenaga kesehatan (Nakes) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Chasan Boesoirie Ternate, yakni tambahan penghasilan pegawai (TPP) tak kunjung dibayar pihak Pemerintah Provinsi Maluku Utara, bahkan janji manis dari Gubernur Maluku Utara KH. Abdul Gani Kasuba (AGK), tak kunjung terealisasi seakan menjadi surga telinga bagi ratusan Nakes. Akhirnya terjadi pememboikotan pintu utama Instalasi Gawat Darurat (IGD), RSUD Chasan Boesoirie Ternate, Sabtu (21/01/2023) sehingga membuat pelayanan kesehatan tidak berjalan maksimal.
Pantauan Media ini, perjuangan panjang guna mendapatkan hak mereka (TPP) selama 15 bulan terhitung sejak tahun 2020 hingga 2022 yang belum dibayar pihak Direktur RSUD melalui anggaran APBD Provinsi Maluku Utara itu, hingga saat ini masih mendapat jalan buntu.
Pemboikotan pintu utama IGD RSUD CB oleh para Nakes tersebut, dengan harapan agar Gubernur Malut, KH. Abdul Gani Kasuba (AGK), dapat hadir ditengah-tengah mereka guna memberikan kepastian, sampai kapan TPP para Nakes ini dibayarkan, dikarenakan sudah kurang lebih enam bulan berjuang namun tak ada kepastian dari Pemprov Malut.
Salah satu perwakilan Nakes diksempatan itu, sesalkan dengan sikap Gubernur AGK karena tidak hadir untuk temui masa aksi dan hanya mengutus Sekertaris Daerah (Sekda) Malut, Samsudin A. Kadir, bersama sejumlah Kepala OPD Pemprov Malut, dan perwakilan Inspektorat Malut, guna bertemu dengan massa aksi yakni para Nakes RSUD CB Ternate.
Pada kesempatan itu Sekda Malut, Samsudin A. Kadir, didamping Plt. Direktur RSUD CB Ternate, dr. Alwia Assagaf, melakukan pertemuan dengan perwakilan massa aksi di Aula RSUD CB, guna membahas permasalahan terkait keterlambatan pembayaran TPP tersebut.
Dihadapan para Nakes Sekda masih sama seperti Gubernur memberikan janji manis lagi kepada para Nakes, Samsudin mengaku
pihaknya saat ini terus berupaya untuk secepat mungkin dapat menyelesaikan persoalan keterlambatan pembayaran TPP para Nakes.
Ia juga mengaku saat ini pihaknya bersama manajemen RSUD CB Ternate, sudah mengajukan pinjaman ke bank daerah Maluku Maluku Utara, dan masih menunggu proses dari pihak Bank. Hal ini karena prosesnya harus ke Ambon, sehingga tidak serta merta pihak Bank langsung memberikan persetujuan begitu permohonan pinjaman di ajukan, semua ada prosedurnya,” janji lagi Samsudin.
Oleh karena itu, Samsudin berharap para Nakes bersabar untuk menunggu proses permohonan pinjaman ke bank, yang saat ini telah diajukan pihaknya dan meminta agar para Nakes kembali bekerja seperti biasa, demi terlaksananya pelayanan kesehatan di RSUD CB Ternate.
Sementara Ifan, sala satu perwakilan massa aksi dalam kesempatan itu meminta kepada Pemprov Malut, dalam hal ini yang di wakili Sekda Malut, agar memberikan kepastian terkait dengan waktu pembayaran TPP, sehingga pihaknya tidak merasa dipermainkan.
“Jika hanya janji yang diberikan sebagai penyedap telinga, untuk apa kita membuang-buang waktu mendengarkan, sebab kami hadir disini untuk mendengar kepastian bukan janji tinggal janji,” terangnya.
Ifan, juga berjanji jika hari ini Pemprov Malut, masih terus mengumbar janji terkait penyelesaian pembayaran TPP, maka pihaknya akan terus melakukan aksi hingga Pemprov Malut menyelesaikan semua tunggakan TPP selama 15 bulan tersebut. (Sa)