TERNATE,Liputan-Malut.com- Dinas pendidikan Kota Ternate meminta setiap Sekolah yang ada di Kota Ternate harus terima kedatangan setiap Kepala Sekolah yang akan dilantik Walikota Ternate, karena jabatan yang di emban Kepala Sekolah bukan jabatan politik tetapi jabatan karir dan jabatan profesi,”tegas Isman Do Isdris Sekertaris Dinas Pendidikan Kota Ternate ketika ditemui media ini, Selasa (18/01/2022).
Mantan Kepsek SMPN2 Kota Ternate ini mengatakan, pemerintah kota ternate melakukan pergantian dan roling kepala sekolah bersandar pada aturan Mendikbud no 16 tahun 2018 maupun proggram Mendikbud yang baru No 20 tahun 2021, menyebutkan bahwa tugas seorang Kepala Sekolah hanya 4 tahun atau satu periode,”jelas Isman.
Lanjut Isman mengatakan. Dalam aturan juga menjelaskan, selama empat tahun jabatan Kepsek harus di lakukan evaluasi setiap tahun, karena seorang Kepsek di anggap baik di satu sekolah, belum tentu kinerjanya baik dalam hasil evaluasi, dan dalam satu tahun hasil evaluasi yang dilakukan tidak sesuai dengan target maka ditahun kedua sudah bisa dilakukan rotasi Kepsek atau pergantian,”ujarnya.
“Upaya pemerintah melakukan roling dalam rangka melakukan penyegaran terhadap kepala sekolah yang sudah lama menjabat di sekolah tersebut, karena lamanya kepala sekolah bertugas di satu tempat juga menembulkan kejenuhan.
Menurutnya, Pemerintah lebih tau terutama badan kepegawaian, Walikota selaku pembinah kepegawaian daerah megetahui lebih jelas, maka dari itu masyarakat terutama warga sekolah, harus memiliki mainset dan cara berpikir bahwa tugas guru itu harus bekerja sama dengan pimpinannya, dan tugas guru yang utama yaitu melakukan pelayanan pendidikan di sekolah, bukan bicara isu sapa mau jadi kepala sekolah di sekolah ini,
Isman berharap warga sekolah harus menerima kepalah sekolah siapapun dia, yang sudah menjadi ketetapan pemerintah, karena kemaun pemerintah sudah tentu lebih baik dan mengikuti acuan dan aturan yang berlaku, kebijakan yang di ambil pemerintah tentu dalam rangka untuk perubahan dalam satuan unit kerja termasuk satuan pendidikan,”harapnya.
“Teman-teman guruh, warga sekolah harus memiliki kesadaran untuk dapat menerima siapa saja yang menjadi kepala sekolah, karena kita ini satu lembaga dan sama-sama satu keluarga dan menjaga komunikasi dan kolaborasi dalam satu unit kerja, sehingga menciptakan lingkugan pendidikan yang nyaman, kalau soyaman tentu kualitas pendidikan berjalan dengan baik,” (Deka)
