TERNATE,Liputan-Malut.com– Diskusi Publik yang digagas Komunitas Djarot mengahadirkan ketiga Calon Walikota Dan Wakil Walikota Ternate Jumat (18/09/2020) sempat memanas lantaran ketiga Kandidat mengeluarkan sejumlah konsep dan gagasan membangun Kota Ternate ketika terpilih sebagai Walikota dan Wakil Walikota Ternate pada lima tahun kedepan
Di sesi pembuakaan diskusi mulai memanas lantaran Calon Wali Kota Ternate Mohammad Yamin Tawari, mengatakan bahwa pembangunan Kota Ternate harus keluar dari kebiasaan-kebiasaan lama, harus tau cara mendapatkan anggaran dari pemerintah pusat, Yamin mengaku memiliki jaringan di pemerintah pusat,” Kota Ternate memiliki anggaran memadai untuk membangun kota Ternate, Anggaran sedikit program banyak hanya mimpi” Cetus Yamin Tawari.
Menurut Yamin terkait Pengelolaan Ekonomi Kota Ternate kedepan harus diarahkan pada (icomerce), atau aktivitas jual beli menggunakan medya elektronik sehingga Kota Ternate harus diarahkan menjadi Kota (Smart City) atau Kota Cedas dan syarat untuk sebuah Kota menjadi Smart City adalah kapasitas internet harus besar.
ditegaskan Yamin bahwa problem Kota Ternate saat ini adalah kapasitas internet yang kecil, untuk itu Jika pasangan Yamin ADA terpilih, akan mengundang Provider untuk membangun kapasitas internet yang besar sehingga loading internet menjadi cepat dengan begitu icomerce tumbuh dengan sendirinya” klaim Yamin.
Sementara Calon Wali Kota Ternate M.Tauhid Soleman, berbeda pandangan soal Anggaran dengan Yamin Tawari. menurut Tauhid, pola anggaran saat ini sudah sangat jauh berbeda dengan pola anggaran tahun tahun sebelumnya, pola anggaran tahun 2020 berbasis kinerja. “Pemerintah Daerah bisa mendapatkan anggaran yang besar dari pemerintah pusat jika kinerja pemerintah daerah bagus” jelas Tauhid.
Tauhid juga sentil soal ekonomi, menurutnya dengan kehadiran Toko Berantai Alfamidi, di Kota Ternate telah menyebabkan terjadinya distorsi ekonomi, akibatnya pelaku IKM menurun, PHK di sektor IKM capai 40%. menggerakkan sektor ekonomi, pihaknya memiliki program unggulan yakni warung mama, program itu memberikan stimulus kepada warung mama, berupa uang tunai senilai Rp. 500-2 juta” tegas Tauhid.
Namun berbeda dengan Calon Wakil Wali Kota Ternate Asgar Saleh, Asgar menyebut membangun Kota Ternate butuh keterlibatan semua pihak, masalah ekonomi menurut dia sudah seharusnya di era digital ini pengelolaan PAD sudah harus menggunakan teknologi digital, karena banyak kebocoran PAD terjadi di Kota Ternate disebabkan belum menggunakan teknologi, sehinga koordinasi penting untuk membangun kota” Jelas Asgar.
Sedangkan Calon Wali Kota Ternate Merlisa Marsaoly secara singkat mengungkapkan kawasan terluar Kota Ternate yakni Hiri, Moti dan Batang Dua menjadi fokus pembangunan jika terpilih sebagai Walikota dan Wakil Walikota Ternate lima tahun kedepan,” (red)