LIPUTAN-MALUT.com
NEWS TICKER

Asset Miliaran Milik Kementerian Perhubungan, yang dikelolah Dishub Ternate Tenggelam Di Perairan Hiri

Selasa, 26 April 2022 | 10:26 am
Reporter: Red
Posted by: LIPUTAN MALUT
Dibaca: 718
Lokasi Tenggelamnya Kapal Banawa Nusantara diperairan Hiri
Lokasi Tenggelamnya Kapal Banawa Nusantara diperairan Hiri

TERNATE,Liputan-Malut.com- Sangat disayangkan, Anggaran miliaran dihabiskan untuk pengadaan kapal, melalui Kementerian Perhubungan, kemudian dihibakan ke Dinas Perhubungan Kota Ternate untuk pemanfaatan bagi transportasi laut, bagi masyarakat Kota Ternate. Namun asset Negara miliaran rupiah itu dibiarkan tenggelam tepat di Perairan Laut Kelurahan Mado Kecamatan Pulau Hiri. Tentunya hal ini perlu mendapat perhatian serius penegak Hukum agar dilakukan penyelidikan terkait hal itu.

Padahal sebelumnya Kadis Faruk Albar banyak berkoar koar memberikan harapan yang hanya surga telinga, terkait kesiapan pengelolaan kedua kapal bantuan kementerian itu. Sebagaimana yang dilansir dari media Indotimur Edisi 28 Oktober 2019, judul berita, Pemkot Ternate dapat bantuan dua kapal dari Kementerian Perhubungan dan transportasi RI. Kepada sejumlah Wartawan Faruk mengatakan, dua unit kapal penyebrangan yang dihibakan pemerintah pusat kepada Pemkot Ternate melalui Dishub yakni, Kapal Banawa Nusantara 114 dan Bawanawa 39.

Kata dia, biaya operasionalnya berkisar, Rp. 819 juta karena sudah dihitung Bahan Bakar Minyak (BBM), nahkoda dan ABK, selain itu juga kapal ini berkelas VIP karena Fuul AC,” ujar Faruk.

Sementara berdasarkan hasil investigasi Media Liputanmalut.com belum lama ini, kedua Kapal tersebut salah satunya berbahan fiber, saat ini dioperasikan di Kecamatan Batang dua sementara satu kapal berbahan kayu, hilang tanpa bekas, tenggelam di perairan laut Hiri, tepat didepan rumah Lurah Mado Abdul Kader, karena Lurah Mado yang kelolah kapal tersebut.

Lurah Abdul Kader mengaku, dirinya terpaksa kelolah kapal itu, lantaran desakan dari Kadishub Faruk Albar, saat pertemuan Lurah dan camat di Kantor Dishub Ternate, membicarakan terkait pembangunan pelabuhan saat itu, berulang kali desakan itu diutarakan Kadishub sehinga ia terpaksa membawah kapal itu ke pulau Hiri dalam keadaan rusak, (bocor) pada bagian kap dan Dek kapal mesin tidak hidup, karena sudah terendam air, padahal dalam berita acara penyerahan kapal itu dalam keadan baik ,” Akui Lurah.

Sangat miris, dengan nada santai Kadishub dihadapan Lurah mengatakan, terserah kapal itu anda bawah dan mau bikin kayu bakar pun terserah,” Kapal ngoni bawa kasana mau bikin kayu bakar terserah,” ujar Lurah mengutip pernyataan Kadishub.

Setelah tiba kapal itu di pulau Hiri, Lurah mengaku mencari mitra yang bisa bekerjasama kelolah kapal itu, namun tidak satupun mitra kerja yang mengaku kelolah kapal itu, cukup banyak anggaran pribadi Lurah yang terkuras untuk perbaiki kapal itu namun alhasil saat ini kapal tersebut sudah berada didasar laut dihantam gelombang sehingga tenggelam,” jelas Lurah mengakhiri.

Terpisah Sekertaris Dishub Kota Ternate Yusuf, ketika dikonfirmasi seputar tenggelamnya kapal tersebut, Yusuf mengaku benar adanya. Namun mantan Kabid Laut Dishub Ternate ini membantah, jika penyebutan Lurah bahwa ada desakan dari Kadishub kepada dia Lurah agar kapal itu dibawah ke Hiri,

“Memang ada bawa kasana, kapal itu di Hiri, tapi bukan desakan torang, dengan alasan karena torang tara mampu urus kapal itu bukan, tetapi waktu itu dia  Lurah bermohon agar kapal bisa dibawah ke Hiri,” Bantahnya.

Yusuf mengatakan, kapal itu hanya terjadi keruskan dibagian as Kapal, karena belum ada biaya perbaikan sehingga dibiarkan parkir di lokasi pantai toboko, namun Lurah Mado mau membawa kapal itu ke Hiri, hanya saja ia Yusuf keberatan karena kapal ini dalam keadaan rusak, sementara Lurah paksakan tetap mau membawah kapal itu sehingga diijinkan untuk dibawah.

Yusuf sesalkan terkait tenggelamnya kapal itu, lantaran pascah tenggelam kapal tersebut, Lurah tidak memberikan informasi ke Dishub Kota Ternate, agar dibuat berita acara, selaku pemerintah Kelurahan lanjut Yusuf, harus menyampaikan informasi tersebut ke Dishub

“Ngana Lurah, kenapa ngana bawah kapal baru bikin busu patorang bikiapa, kasetingal nanti Torang dengan wartawan, ngana bawah kasana tara urus sudah baru, kalau tarada lurah yang mangaku ambe bikiapa ngana mau ambe, berati ngana siap untuk rawat,” bantah Yusuf. (Red)

Berita Lainnya