TERNATE,Liputan-Malut.com- Perjuangan Habib Idrus sudah saatnya negara mengapresiasinya dgn memberikannya gelar Pahlawan Nasional, itu dilihat dari perjuangannya dalam bidang pendidikan dan dakwah khusunya di kawasan Timur Indonesia.
Demikian penjelasan Dr. Adnan Mahmud, MA, Sekretaris Komisariat Wilayah Alkhairaat Maluku Utara. Menurut Adnan Mahmud, yang juga Wakil Rektor Bidang Akademik IAIN Ternate itu, bahwa apa yang dilakukan oleh Guru Tua, sapaan bagi Abnaul khairaat kepada Habib Idrus Bin Salim Al-Djufrie, sangat nyata, yaitu dengan berdirinya perguruan Alkhairaat sampai ke wilayah Maluku Utara,”jelas Adnan.
Menurut Adnan, Sumber Daya Manusia yang tersebar di wilayah Maluku Utara saat ini, adalah berkah dari perjuangan Guru Tua dalam berdakwah dan membangun pendidikan sampai ke pelosok Maluku Utara, baik akademisi, birokrasi, pengusaha, maupun politisi, sebut misalnya Gubernur Maluku Utara KH. Abd. Gani Kasuba, Lc dan Walikota Ternate Dr. Tauhid Soleman, Jasri Usman, Wakil Walikota Ternate sebagai politisi, ada akademisi Prof. Dr. Gufran Ali Ibrahim, MS mantan Rektor UNKHAIR Ternate, Dr. Hi. Samlan Hi. Ahmad, M.Pd, mantan Rektor IAIN Ternate, di birokrasi ada Taufik Madjid, S. Sos, M. Si, Sekjen Kemendes RI yang juga wakil sekjen PBNU masa khidmat 2022-2027, KH. Muslim Abdullah dan Hi. Nasrun Abdul Jaber sebagai pengusaha, adalah jebolan Alkhairaat.
Dan masih banyak abnaul khairaat yang tersebar dan berkiprah di berbagai bidang dan profesi. Wujud kecintaan pada tanah dan keberpihakannya pada NKRI melalui perjuangannya dalam menentang penjajah Jepang dan Belanda di Kota Palu ketika itu, maka pada tahun 2019, oleh pemerintah RI menganugerahkan GURU TUA Bintang Mahaputra Adipradana, itu berarti sudah ada pengakuan dari pemerintah kepada Guru Tua, akan tetapi sebagai abnaul khairaat, belum merasa puas dengan penghargaan tersebut. Menyongsong satu abad alkhairaat, sejatinya pemerintah memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada Guru Tua,”ujar Adnan Mahmud yang juga Sekretaris ISNU Maluku Utara,” (Red)