TERNATE,Liputan-Malut.com- Dalam pencanangan vaksinasi di kota ternate, jumat (15/01/2021) ada 10 pejabat publik Kota Ternate yang tidak berhasil di suntik Vaksin Sinovac, karena pada saat screening tekanan darah dari ke 10 pejabat Kota Ternate itu naik hingga 170, bahkan sudah ada upaya untuk diistirahatkan dua kali tetapi tekanan darahnya tidak turun sehingga ditunda untuk divaksin.
Dari 10 pejabat yang tidak berhasil divaksin diantaranya Wakil Wali Kota Ternate Abdullah Tahir, Kapolres AKBP Aditya Laksimada, Dandim 1501/Ternate, Letkol Inf Moch R. Iskandarmanto, Kepala Kejari Pendy Sijabat, Ketua Pengadilan Negeri Toni Irfan, Kepala BPBD M. Arif Gani, Kepala Dinas Kesehatan Nurbaity Radjabessy, Komandan Lanal Ternate Letkol Laut Komaruddin, Kepala Pengadilan Agama Djabir Sasole, dan satu tenaga kesehatan lainnya.
Terkait hal itu Kepala Dinas Kesehatan Kota Ternate, Nurbaity Radjabessy, membenarkan
hal itu, menurutnya dari hasil screening menunjukkan bahwa hanya 1 orang relawan yang lolos vaksinasi, yakni Ketua PPNI Kota Ternate, Chandra Makassar, sementara sebanyak 10 orang tidak memenuhi syarat termasuk dirinya sendiri juga batal divaksin karena memiliki komorbid atau penyakit penyerta yaitu sakit DM sehingga tidak bisa di vaskin
“Sepuluh orang relawan tidak lolos karena pada saat screening tekanan darah semuanya naik hingga 170. Sudah diistirahatkan dua kali tapi tekanan darahnya tidak turun, sehingga ditunda. Nanti mereka vaksinnya di kesempatan lain,” Akuinya
Nurbaity menyebutkan proses penyuntikan vaksinasi ini tidak serta merta langsung disuntikkan, tapi harus dilakukan pemeriksaan kesehatan seperti cek darah dan penyakit lainnya dengan alat screening yang sudah disiapkan Dinkes, sehingga jika
ada riwayat penyakit atau tekanan darah naik atau sebaliknya belum bisa dilakukan vaksinasi,” sambung Nurbaity.
Nurbaity menambahkan dirinya sendiri masuk dalam daftar salah satu relawan untuk penyuntikan vaksinasi, namun tidak lolos pada saat screening.
“Saya tidak lolos karena memiliki komorbid atau penyakit penyerta yaitu sakit DM sehingga tidak bisa,” jelas Nurbaity . (Ade)