SANANA,Liputan-Malut.com- Untuk menjaga proses demokrasi yang baik 9 Desember 2020 mendatang guna membangun Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) secara profesional, tim pasangan calon Bupati dan wakil Bupati Hendrata Thes, Umar Umabaihi (HT-UMAR) menipis issue liar yang berbumbu Etnis di Kepsul.
Melalui Ketua Tim Paslon HT-UMAR, Bustamin Sanaba mengatakan pemilihan Bupati dan Wakil Bupati di Kepsul ini jika di kedepankan etnis orang Sula asli yang digunakan sebagai bumbu kampanye maka konsep itu merupakan kesalahan berpikir.
“Sula ini ada beragam macam etnis, kalau kemudian ada yang mengedepankan Sula asli, maka saya saya bilang saudara saudara buton, Bugis, Jawa, dan dan lainnya di kemanakan. Menurut saya mereka mengalami kesalahan berpikir,” kata Bustamin saat kampanye di Desa Mangega Kecamatan Sanana Utara Kamis (15/10/2020) malam.
Mantan Ketua KPU itu juga mengungkapkan pada 2004 tahun lalu hingga 2005 merupakan dosa sejarah. Kerena tahun itu di Kepsul telah mengedepankan Etnis sehingga terjadi konflik antara masyarakat di Kepsul. Untuk itu, jika dalam pemilihan Bupati dan wakil Bupati Kepsul di tahun 2020 ini, ada memakai konsep kampanye dengan membawa Etnis maka, Daerah ini tidak ada kemajuan.
“Saya ditahun 2004 dan 2005 itu, Pemilukada pertama di Kabupaten Sula itu saya adalah bagian dari sala satu tim sukses waktu itu terjadi peperangan etnis di Kabupaten Sula ini. Saya pelakunya, dan kalau kita masi berpikir dengan cara yang sama, maka daerah ini tidak akan maju-maju,”ungkapnya.
Bustamin juga bilang Kabupaten ini harus dibangun secara profesional, bukan mengedepankan etnis Sula asli. Sebab bukan pemilihan ketua Adat tetapi pemilihan Bupati.
“Sula harus dibangun secara profesional. Bukan kedepankan ego etnis, bukan bicara Sula asli. Sebab Sula ini ada berbagai macam beragam etnis didalam. Dan ini bukan memilih Uma Soa dan bukan pemilihan ketua adat tetapi Ini pemilihan Bupati di Kabupaten Sula,” pungkasnya. (Mit)