LIPUTAN-MALUT.com
NEWS TICKER

Proyek Jembatan Tinggal 8 Persen, Kadis PUPR Kepsul Akan Panggil Pihak Kontraktor

Selasa, 9 Maret 2021 | 6:51 pm
Reporter: Mit
Posted by: LIPUTAN MALUT
Dibaca: 843
RDP Komisi III dengan Kadis PUPR Kepsul (Foto Mit Liputan-Malut)

SANANA, Liputan-Malut.com – Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat Pengembangan dan Kawasan Pemukiman (PUPR-PKP) Kabupaten Kepulauan Sula Kepsul Nursaleh Baenuru menegaskan proyek pembangunan jembatan Air Baleha tahap I telah mencapai progres kerja.

Hal ini disampaikan oleh Plt Kades PUPR-PKP kepada media ini. Usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kepsul, di Kantor DPRD Kepsul, Desa Pohea Kecamatan Sanana Utara.

Nursaleh menjelaskan pembangunan jembatan Air Baleha Kecamatan Sulabesi Timur tahap satu. Tidak ada masalah, karena sesuai progres baik itu fisik maupun realisasi keuangannya.

“Pembangunan jembatan Baleha tahap I progres pekerjaan fisik telah mencapai 100 persen dan realisasi keuangan 90 persen,”kata Nursaleh Selasa (9/3/2021).

Selain itu, Nursaleh menjelaskan terkait pagu awal pembangunan jembatan air Baleha. Dipangkas oleh pusat untuk penanganan Covid-19. Sehingga berdampak pada rasionalisasi pagu anggaran.

“Pembangunan jembatan air Baleha tahap satu, pagu awal 5,8 milyar cuman karena ada pemotongan dari Pusat. Jadi, rasional anggarannya menjadi 3,3 milyar. Oleh karena itu dilakukan adendum kontrak sebesar 3,3 milyar. Sehingga berdampak pada rasionalisasi aitem pekerjaan. Kemudian waktu adendum 50 hari,” jelasnya.

Lanjutnya hal ini juga terjadi pada pagu awal anggaran pembangunan jembatan di Fuata. Dimana terjadi pemotongan, sehingga  rasionalisasi anggran berdampak pada progres pekerjaan fisik. “Di Jembatan Fuata juga sama,” singkatnya.

Nursaleh juga mengatakan Pembangunan jembatan fuata tahap I progres pekerjaan fisik dilapangan telah mencapai 92 Persen. Dan untuk realisasi keuangan yang diajukan oleh CV. Pelangi Persada Nusantara mencapai 90 persen.

“Realisasi pembangunan fisik seimbang dengan pertanggung jawaban keuangannya. Namun tinggal 8 persen dari pekerjaan fisik. hasil hitungan kita yang terlambat adalah pekerjaan, berupa pasangan Batu pada talud 40 meter, serta pasangan batu pada saluran panjang 20 meter,” katanya.

Nursaleh juga bilang, terkait dengan sisa pekerjaan fisik pembangunan jembatan air Baleha 8 persen. Dirinya telah memanggil kontraktor untuk segera menyelesaikan pekerjaan tersebut. “Memang sudah pernah kami panggil kontraktornya untuk cepat menyelesaikan item pekerjaan yang sisah itu,”tuturnya.

Sementara, terkait dengan progres pekerjaan tahap II pada jembatan Air Baleha kata Nursaleh, sesuai dengan hasil RDP bersama Komisi III DPRD Kepsul dan Dinas PUPR-PKP. Besok kedua pihak akan memanggil Kontraktor untuk menyelesaikan sisah aitem pekerjaan.

“Setelah herring bersama Komisi III DPRD tadi besok, Dinas PUPR-PKP akan memanggil pihak kontraktor. Untuk mencari solusi guna penyelesaian sisa item pekerjaan yang tertunda itu. Sehingga tidak pekerjaan tahap satu tidak berdampak pada pelaksanaan pembangunan Jembatan air Baleha yang sudah di anggarkan pada tahap II. Yang saat ini dalam proses lelang,” tutupnya. (Mit)

Berita Lainnya