SANANA,Liputan-Malut.com- Untuk meringankan beban masyarakat demi kebutahan rumah tangga akibat dampak wabah virus Corona Covid 19, Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) melalui Dinas Ketahanan Pangan terus melaksanakan Pasar murah.
Pasar murah kali ini dilaksanakan oleh Pemda Kepsul difokuskan pada tiga Desa di Kecamatan Sanana Utara yakni Desa Pohea, Fokalik dan Desa Malbufa.
Kegitan pasar murah tersebut dihadri oleh Sekretaris Daerah (Sekda), Syafrudin Sapsuha, Asisten I H. Umar Umabaihi, Camat Sanana Utara Husen Teapon serta sejumlah SKPD, Selasa (9/6/2020).
Bupati Hendrata Thes yang menghadiri langsung kegitan pasar murah itu, serta menyaksikan proses kegiatan belanja serta memberikan secara simbolis hasil belanja warga menyampaikan, kegiatan pasar murah yang diselenggarakan oleh Pemda ini untuk meringankan beban masyarakat di Kepsul di tengah wabah pandemik Covid 19. “Kegiatan yang dilaksanakan ini, merupakan agenda Pemda yang dirangkaikan dalam pasar murah untuk masyarakat karena harga barang terjangkau murah,”tandasnya
Bupati juga berharap, kegiatan pasar murah yang dilaksanakan oleh Dinas Ketahanan Pangan untuk masyarakat di Kepsul dapat membantu serta meringankan beban masyarakat.
“Mudah-mudahan dengan bantuan ini, bisa dimanfaatkan dengan sebaik baiknya oleh masyarakat, disaat wabah pandemi Covid 19 sehingga masyarakat bisa terbantu,”harap Bupati.
Sementara Kepala Dinas Ketbang Siti Hawa Marasabessy menuturkan, harga sembako yang di tawarkan ke masyarakat sangat berbeda jauh misalnya, beras 25 kilo Rp 300 ribu, sementara dijual saat ini Rp 200 ribu.
“Ini kita jual dengan harga murah, misalnya beras 25 kg dengan harga 200 ribu, harga normalnya 25 kg Rp 300 ribu, gula pasir perkilo Rp 15 ribu, harga normalnya Rp 22 ribu, telur per piring Rp 40 ribu, harga normal Rp 60 ribu, bawang putih Rp 40 ribu, harga normalnya Rp 60 ribu dan bawang merah Rp 40 ribu, harga normal Rp 60 ribu perkilo,” ungkapnya
Hawa Bilang, masyarakat membeli sembako tetap dibatasi misalnya, satu orang hanya membeli satu sak beras. “Kita batasi masyarakat belanja, karena mengantisipasi mereka beli dan dijual ulang,”tandasnya
Terpisah warga Desa Fokalik Safira Umamit mengatakan dengan adanya pasar murah yang dilaksanakan oleh Pemda Kepsul dirinya sangat bersyukur dan sangat menbantu mereka. Hal ini karena akses transportasi belanja ke pasar suda tidak ada.
“Alhamdullah kerena adanya pasar murah beras dan gula harga yang begitu murah. Dari pengurangan harga ini, meringankan katong (kita) yaitu biaya transportasi karena katong (kita) tinggal sangat jauh,”ungkap Safira.
Diketahui, untuk pulau Mangoli baru digelar pasar murah di satu Kecamatan yakni, Kecamatan Mangoli Tengah, kemudian di Kecamatan lain di pulau Mangoli belum bisa dilanjutkan, sebab saat ini sudah musim ombak (rt)