SANANA, Liputan-Malut.com – Untuk menjaga pesta demokrasi yang baik pada Pilkada 9 Desember mendatang .Calon Bupati Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) Hendrata Thes, berpasangan wakilnya Hi. Umar Umabaihi (HT-UMAR). Menipis isu suku, agama ras, dan antrgolongan, (SARA) dan isu Hoax.
Sebab demokrasi yang digelar diberbagai wilayah Negara kesatuan republik Indonesia adalah bagiamana, hak setiap warga Negara ikut mencalonkan diri sebagai Bupati yakni untuk mengadu program serta visi-misi yang mencerdaskan bagi warga.
Hendrata pada dalam orasi politiknya mangatakan bahwa pada tahun 2015 lalu. Saat dirinya ikut calon sebagai Bupati dan terpilih. Masyarakat di Sula sangat cerdas dalam berdemokrasi. Dan pada tahun ini, jika ada yang sengaja meniupkan berita-berita hoax atau isu liar berupa isu SARA. Maka orang-orang tersebut tidak bertanggung jawab dan sangat tidak mencerdaskan.
“Berita berita hoax yang dikembangkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab di momen pilkada seperti ini yaitu isu SARA. Tentu sangat tidak mencerdaskan karena politik itu mencerdaskan,”kata Hendrata saat kampanye Kedua di Desa Waitina Kamis (22/10/2020)
Hendrata juga bilang pengalaman dirinya maju Bupati tahun 2015 lalu dan dipercayakan oleh masyarakat di Kepsul sebagai Bupati, untuk memimpin Kepulauan Sula merupakan asas demokrasi politik di Kepulauan Sula yang sangat cerdas.
Sehingga lajut Politisi Demokrat itu, dirinya mangajak setiap kandidat untuk manyampiakan visi dan misi untuk Sula 5 tahun kedepan.
“Saya mengajak marilah kita mengadu gagasan visi dan misi, untuk membangun Sula kedepan jagan membenturkan persaudaraan kita,”tutupnya. (Mit)