LABUHA,Liputan-Malut.com- Akses jalan menghubungkan Sayoang-Yaba yang dibangun Pemerintah Provinsi Maluku Utara sangat membantu masyarakat, terutama sopir angkutan umum (angkot) dan warga. Sebab, jalan tersebut sangat bermanfaat bagi mereka untuk mengais rezeky dan juga membantu warga di Bacan Barat dan Bacan Barat Utara.
Namun, dibalik manfaat tersebut ada kecemasan yang melanda para sopir angkot dan juga masyarakat karena akses jalan yang dilewati itu mengancam keselamatan warga (penumpang) dan sopir angkot karena akses jalan yang masih sirtu mengalami longsor berat ditengah-tengah badan jalan dan nyaris tidak bisa dilewati mobil.
Farid salah sopir angkot kepada Redaksi Liputan Malut mengaku, dirinya bersama teman-teman sopir angkot sangat bersyukur karena akses jalan Sayoang-Yaba telah dibangun oleh Pemerintah Provinsi Maluku Utara hanya saja jalan tersebut belum sampai ke desa Yaba sehingga tepat dijalan sirtu itu terjadi longsor dan sangat mengancam keselamatan mereka.
“Ada berapa tempat itu badan jalan sudah longsor dan itu dijalan sirtu. Setiap lewat dijalan itu semua penumpang terpaksa turun dan memasang papan dan kami (sopir) dengan sangat hati-hati harus berani lewat dijalan yang sudah longsor itu. Kalau bole Pemerintah perbaiki supaya jalan itu bisa dilewati oleh masyarakat,”ucap Fahri
Hal senada disampaikan, Alhand salah satu warga Bacan Barat Utara mengatakan, askses jalan Sayoang-Yaba itu setiap hari dilewati dan dengan adanya longsoran mereka takut karena bisa membahayakan keselamatan diri baik sopir dan penumpang. “Kalau bole Pemerintah perbaiki lonsgsor supaya sopir dan warga yang lewat tidak ada hambatan lagi,”pinta alhand
Secara terpisah, Kabid Bina Marga PUPR Provinsi Maluku Utara, Daud Ismail, ST ketika dikonfirmasi Redaksi Liputan Malut terkait keluhan sopir dan penumpang itu, dia mengatakan, akses jalan Sayoang-Yaba dikerjakan tahun 2015 lalu dan di 2016 ada penanganan tapi cuma sampai di pekerjaan timbunan pilihan/sirtu.
“Terkait keluhan itu, nanti segera kita ke lapangan guna melihat sekaligus membuat perencanaan untuk di tangani pada tahun 2021,”pungkas Daud (Red)