HALSEL,Liputan-Malut.com- Sebagai bentuk kepedulian terhadap dunia pendidikan di Kabupaten Halmahera Selatan, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) serikat kerakyatan Indonesia (SAKTI) Halsel menggelar aksi di depan Dinas Pendidikan Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel). Aksi tersebut mwreka menyampaikan bahwa telah terjadi perbudakan didunai pendidikan wabilkhusus para guru honorer di Kabupaten tersebut.
Said Amir Alkatiri dalam orasinya mengatakan, pemotongan dana setiap sekolah sebesar Rp. 1 juta kemudian dana pendidikan dipotong dengan alasan BPJS kesehatan tetapi sampe serakarang tidak ada.
“Ada perbudakan politik yang dilakukan oleh Kadis Pendidikan Kabupaten Halmahera Selatan terhadap para guru karena terjadi pembodohan dan intimidasi terhadap para guru tetapi hak-haknya tidak dipenuhi,”tandasnya
Lanjut Said, dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) afirmasi yang kuat dugaan dipotong oleh Dinas Pendidikan atas perintah Kadis dan Sekretaris akhirnya para guru takut dan harus mengikuti instruksi tersebut.
“Tahun 2019 ada 80 sekolah di Halsel terima dana Bos afirmasi sebesar Rp 6. 792.000.000 Bos kinerja 2.047.000.000 dan Diknas Halsel melakukan pemotongan sebesar Rp. 60.000.000 dan Rp. 43.000.000. ini yang menjadi alasan kami melakukan aksi agar praktek korupsi di Dinas Pendidikan harus terungkap sehingga masyarakat jangan dibodohi karena kebijakan yang merugikan anak-anak Siswa SD dan SMP di Kabupaten Halmahera Selatan,”pungkasnya (Red)