LIPUTAN-MALUT.com
NEWS TICKER

Microsoft: 2021, Ekonomi Digital Sumbang 40 Persen PDB Indonesia

Rabu, 14 Februari 2018 | 7:12 am
Reporter:
Posted by: LIPUTAN MALUT
Dibaca: 439

JAKARTA, iNews.id – Prospek ekonomi digital di Indonesia semakin cerah dan akan berperan besar dalam pertumbuhan ekonomi nasional di masa mendatang.

Kajian terbaru yang dilakukan oleh perusahaan raksasa teknologi asal Amerika Serikat (AS) Microsoft bersama International Data Corporation (IDC) Asia/Pasifik, perusahaan konsultan yang berbasis di Singapura menyebutkan, transformasi digital akan menyumbang 22 miliar dolar AS kepada produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada 2021 sekaligus mendorong 0,4 persen PDB setiap tahunnya.

“Indonesia terlihat jelas sudah berada dalam fast track transformasi digital. Dalam empat tahun ke depan, kami berharap dapat melihat sekitar 40 persen PDB Indonesia berasal dari produk dan layanan digital,” kata Haris Izmee, Presiden Direktur Microsoft Indonesia dalam paparan studi bisnis bertajuk “Membuka Dampak Ekonomi Transformasi Digital di Asia Pasifik”, Selasa (13/2/2018).

Menurut Haris, porsi ini melonjak dibandingkan tahun lalu. Pada tahun 2017, produk dan layanan digital menyumbang sekitar 4 persen terhadap PDB Indonesia. Produk dan layanan digital ini mencakup mobilitas, komputasi awan, Internet of Things (IoT), dan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

Haris mengatakan, studi ini juga menunjukkan bahwa 79 persen perusahaan di Indonesia saat ini sedang berada dalam proses transformasi digital. Namun, dari jumlah tersebut, baru 7 persen yang menjalankan strategi transformasi digital dengan penuh sehingga sepertiga dari pendapatan mereka berasal dari produk dan layanan digital.

Daniel Zoe Jimenez, Direktur Riset IDC Asia/Pasifik mengatakan, kecepatan transformasi digital saat ini sangat cepat. Dia memperkirakan, porsi rata-rata ekonomi digital terhadap PDB negara-negara Asia Pasifik mencapai 48 persen.

“Studi tersebut menunjukkan bahwa perusahaan melihat manfaat yang lebih besar hingga dua kali lipat daripada kompetitornya, dengan peningkatan produktivitas, meminimalisir biaya, dan melakukan advokasi pelanggan,” kata Daniel.

Saat ini, kata Daniel, perusahaan-perusahaan di wilayah Asia Pasifik juga sudah menerapkan key performance indicators (KPI) untuk mengukur keberhasilan transformasi digital. Selain itu, perusahaan-perusahaan juga mulai menyadari potensi data sebagai sumber pendapatan baru.

“Mereka juga fokus memanfaatkan data untuk meningkatkan pendapatan dan produktivitas, dan juga untuk mengubah model bisnis,” ucapnya.

Salah satu perusahaan di Indonesia yang serius melakukan transformasi digital adalah Citilink, maskapai penerbangan berbiaya rendah. Upaya transformasi digital yang dilakukan Citilink dengan mendongkrak kinerja karyawan telah meningkatkan kualitas layanan sehingga kepuasan pelanggan pun meningkat.

“Sebagai hasilnya, Citilink baru saja mendapatkan sertifikasi sebagai maskapai berbiaya rendah dengan peringkat 4-Star dari lembaga pemeringkat dan sertifikasi industri penerbangan internasional, Skytrax,” ujar Vice President Information Technology Citilink, Achmad Royhan.

 

sumber : http://www.inews.id/finance/read/microsoft-2021-ekonomi-digital-sumbang-40-persen-pdb-indonesia?sub_slug=makro

Berita Lainnya