HALUT, Liputan-Malut.com – Keberadaan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Tobelo semakin meresahkan warga. Bagaimana tidak, aktivitas mereka selalu terlihat berada di tempat keramaian dan juga jalan umum yang sangat membahayakan warga saat berkendaraan.
Salah satu warga desa Gamsungi kecamatan Tobelo, Azhar menyebutkan, bahwa keberadaan orang yang mengalami gangguan jiwa mulai banyak di Tobelo. Bahkan keberadaan mereka justru dinilai mengganggu masyarakat.
“Kadang saya selalu berpapasan dengan orang yang mengalami gangguan jiwa sedang menggenggam barang tajam dan ini tentunya sangat mengkhuatir dikarenakan bisa terjadi hal-hal yang tidak dinginkan,” jelasnya kepada media ini, Rabu (03/11/2021).
Azhar meminta Pemda Halut melalui Dinas Sosial (Dinsos) ataupun instansi yang berkompeten untuk selalu melakukan razia terhadap orang yang mengalami gangguan kejiwaan untuk dikembalikan kepada keluarga mereka. “Kita tentunya tahu bersama bahwa untuk rumah sakit yang menangani masyarakat yang mengalami gangguan jiwa di Halut belum ada, sehingga alternatif yang perlu dilakukan yakni mengamankan mereka dan kemudian dipulangkan kepada keluarganya,” jelasnya.
Hal yang sama juga disampaikan Oli L., salah satu warga di kecamatan Tobelo Tengah. Dikatakannya, bahwa dirinya pernah mendapatkan orang yang mengalami gangguan kejiwaan mondar-mandir di pasar baru Tobelo dan kemudian menggunakan pakaian tidak layak. Bahkan ketika warga lain mencoba menegur dan memberikan makanan dan uang, justru orang tersebut malah meneriakan kata-kata yang tidak layak.
“Waktu di pasar, saya memberikan uang Rp 5 ribu, namun malah dia kemudian marah-marah dan menyebutkan kata-kata tidak pantas,” sesalnya. (Willy Parton)
