LIPUTAN-MALUT.com
NEWS TICKER

Terang-terangan Kepala Kemenag Halut Diduga Arahkan Pegawai Harus Pilih Gubernur Sherly-Sarbin Dan Paslon Bupati SMART

Selasa, 22 Oktober 2024 | 9:13 pm
Reporter: Willy Parton
Posted by: LIPUTAN MALUT
Dibaca: 186

HALUT, Liputan-Malut.com – Kepala Kemenag Halmaheraa Utara, H. Abdurahman Ali, di duga melakukan kampanye Hitam di salah satu sekolah Madrasah Tsanawiyah di desa Dokulamo kecamatan Galela Barat saat Giat Hari Santri yang jatuh pada 22 Oktober 2024 hari ini.

Beredar sebuah video yang berdurasi 7:11 detik ini, Kepala Kemenag Halut H. Abdurahman Ali mengarahkan seluruh pegawai kemenag Halut yang hadir pada acara tersebut dengan simbol Sila ke 4 yang kebetulan sama dengan nomor urut 4 pada Paslon Cagub Sherly – Sarbin.

“Saya terus terang pe ngoni Propinsi itu kita berada di Sila Ke 4 karena disitu ada orang kementrian agama di situ.”ucap kepala Kemenag dalam video tersebut.

Dalam kampanye hitam tersebut peserta yang hadir juga diminta untuk tidak memilih paslon gubernur Muhammad Kasuba walaupun di kasih uang untuk memilih. Sebab, pada akhirnya akan Korupsi.

Selain Provinsi, Kepala Kemenag Halut juga mengarahkan pegawai Kemenag sehalut untuk memenagkan calon Bupati bernomor urut 2 SMART (Stewart – Maskur), Karena hanya Paslon nomor urut 2 yang menjalin silaturahmi dan meminta bantuan kepadanya untuk dukungan dari instansi yang di pimpinnya. Bahkan disebutkannya ada deal-deal politik berupa pembangunan infrastruktur saat nanti terpilih menjadi bupati.

“Dari empat kandidat yang silaturami p saya cuma 1 orang, dan dia bilang pak saya minta bantu kerja sama. Dan saya bilang boleh, tapi saya minta pertama Islamic Center, yang ke dua Asrama Haji, yang ke 3 Madrasa Swasta di sentuh, yang ke empat Insentif Guru, dan yang ke 5 madrasah negeri harus di hibah untuk rehabilitas.” jelasnya

Bahkan kepala Kemenag sendiri melarang pegawainya merekam saat dirinya berbicara dengan dalih seluruh ASN di Kemenag sendiri harus Solid.

Sementara itu, Bawaslu Halut ketika di konfirmasi mengatakan, Pihaknya saat ini belum menerima laporan. Hanya saja sudah ada video yang terlihat di Media sosial sehingga pihaknya bakal melakukan penelusuran.”Kalu memang tidak ada laporan, Kami tetap melakukan penelusuran terkait dugaan kampanye hitam yang di lakukan oleh salah satu pejabat.”katanya. (***)

Berita Lainnya