HALUT, Liputan-Malut.com – Hujan disertai petir yang terjadi di Kabupaten Halmahera Utara menelan satu korban. Dimana diketahui petir menyambar salah satu bocah ketika berada di pantai di desa Pitu kecamatan Tobelo Tengah pada Senin (30/1/2023).
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari pihak Kepolisian melalui Kasi Humas Polres Halut, Iptu. Kolombus Goduru mengatakan bahwa warga yang mengalami kecelakaan tersambar petir masih berusia belasan tahun. kejadian ini sendiri terjadi tepatnya di pantai di desa Pitu pada sore hari sekitar Pkl 18.00 Wit.
“Untuk identitas yang kami kantongi, korban masih berumur 13 tahun yang merupakan pelajar di salah satu SMP Swasta yang berada di kecamatan Tobelo Tengah,” jelas kasi humas kepada wartawan, Senin (30/01/2023).
Dikatakannya, bahwa pihaknya juga telah memintai keterangan terhadap 3 saksi yang juga merupakan teman korban saat berada di lokasi kejadian itu.
Sementara itu, dijelaskannya, berdasarkan kronologi kejadian bahwa sekitar pukul 17.15 Wit, orang tua dari salah satu teman korban sempat menyuruh korban bersama anaknya untuk pulang ke rumah mengganti pakaian karena keduanya dalam kondisi basah. Selanjutnya, setelah sampai di rumah saksi menemani korban ke rumahnya untuk mengganti pakaian dan setelah selesai, kemudian merekapun kembali pergi untuk mandi di pantai.
“Saat di pantai, tepatnya pukul 18.00 Wit, korban beserta teman lainnya sedang mandi pantai dan pada saat itu Korban sempat memanggil sejumlah temannya tersebut untuk pulang ke rumah dan teman-temannya yang sedang mandi juga mengiyakan karena korban diketahui menggunakan kalung besi putih,” jelasnya.
Saat itu, lanjut Kolombus, korban lebih dahulu naik ke tepian pantai dan teman-temannya masih berada di dalam air. Kemudian dengan sekejab petir menyambar.
“Teman-teman korban yang sedang berada di dalam air, langsung menyelupkan seluruh tubuh kedalam air untuk menghindari petir dan setelah mereka mengangkat kepalah dari dalam air korban sudah tidak terlihat. Teman-temannya menyangka korban sudah pulang terlebih dahulu maka dari itu keempatnya berlari pulang ke rumah, dan setelah sampai di rumah mereka bertanya pada kepada Kakek Korban Spaten Arero namun, dikatakannya bahwa korban tidak ada di rumah,” ucapnya.
Sementara itu, setelah mengetahui korban tidak ada, kakek korban hendak menuju ke pantai untuk mencari korban akan tetapi di dalam perjalanan menuju pantai bertemu dengan Kepala Desa James Bitjoli beserta masyarakat sudah membawa korban yang sudah tidak bernyawa menuju ke rumahnya.
Diketahui, sempat sebelumnya pada pukul 18.30 ada saksi lain yang melihat korban kemudian melaporkan kejadian itu ke Kepala Desa. Kemudian Kepala Desa menuju ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan memerintahkan kepada masyarakat untuk tidak menyentuh kecuali pihak pemerintah desa. Sekitar Pukul 18.40 Wit karena diketahui korban sudah tidak bernyawa, maka Kepala Desa bersama masyarakat membawa korban menuju ke rumahnya. (Willy)