HALUT, Liputan-Malut.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Halmahera Utara (Halut) bersama tim tanggap darurat lembaga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung, Selasa (14/11/2023) menggelar sosialisasi tentang Mitigasi Bencana Gunung Api Dukono dan dampak dari aktifitas Gunung Api Dukono terhadap masyarakat.
Kegiatan dilaksankan di ruang metting BPBD Halut dan hadiri Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Halut Hentje M.L. Hetharia, Kabid kedaruratan dan logistik Heny Tonga, S.Kom, Pos pemantauan gunung api Dukono Sarjan dan Bambang, tim tanggap darurat Anrdy setya prayoga, sofyan primulyana, OPD, Camat dari empat Kecamatan, Kepala Desa, BIN dan Wartawan.
Kalaksa BPBD Halut Hentje M.L. Hetharia mengucapkan terima kasih kepada Pers yang sudah membantu melalui pemberitaan aktifitas erupsi gunung dukono. aktifitas letusan gunung dukono dalam seminggu mengalami peningkatan, dan selama sepuluh hari pemantuan jumlah letusan masih staknan belum mengalami pengurangan letusan.
“Dimana dentuman biasanya 50 kali dalam sehari, namun belakangan mengalami peningkatan di atas 100 kali letusan dan belum mengalami penurunan ini sesuai data dari pos pemantauan di mamuya,” jelasnya.
Ia juga mengucapkan terimakasih kepada tim tanggap darurat gunung api dukono dari badan Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kemetrian ESDM di Bandung yang sudah memberikan sosialisasi menambah pengetahuan untuk mengurangi resiko bencana.
“kegiatan ini untuk menambah pengetahuan kita bersama bagaimana mengurangi resiko bencana gunung berapi, karena kita lihat bersama belakangan ini ada peningkatan debu vulkanik gunung dukono sehingga terjadi peningkatan penderita Ispa di RSUD Tobelo sekitar 15 persen dan rata-rata warga Tobelo Selatan
PVMBG Bandung, Andry Setia Prayoga mengatakan bahwa Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung mempunyai tugas melaksanakan kegiatan penyelidikan dan pelayanan PVMBG dengan membuat regulasi kemudian lakukan kegiatan penyelidikan, pemetaan kemudian menganalis resiko bencana untuk peringatan dini aktifitas gunung api dan gerakan tanah, kita juga melakukan pemantuan dan juga evaluasi. Untul Gunung Dukono Halmahera Utara sendiri masuk pada gunung api tipe A, setiap gunung api yang bearda di Indonesia mempunyai jenis bahaya bencana yang berbeda-beda.
“hari ini kami laksanakan sosialiasi agar kita bisa memahami bersama bagaimana rangkaian upaya untuk mengurangi resiko bencana baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan, jadi tim pemantuan di daerah terus melakukan pemantauan aktifitas gunung api,” jelasnya.
Acara kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi dan pembagian masker kepada peserta sosialisasi. (Willy)