TOBELO, Liputan-Malut.com – Tudingam PT. KSO Capitol Casagro Galela yang diduga menelantarkan karyawan yang berjumlah 270 Orang dengan berbagai status pekerja (PKWTT, PWKT dan BHL), dibantah pihak perusahaan. Bahkan pihak SPSI KSO sendiri dinilai keliru dalam memberikan keterangan terhadap karyawan.
Dolfi Paruntu, Selaku Koordinator Pengawasan Aset PT KSO usai menggelar rapat dengar pendapat dengan Komisi II DPRD, menyebutkan bahwa pihak perusahan sementara melakukan perbaikan pabrik, sehingga ratusan karyawan bukan diberhentikan, melainkan sementara diatur tehnis agar ada penghasilan.
“Tidak benar jika kita merumahkannya. Kita hanya mengalihkan pekerjaan ke lapangan sementara sehingga karyawan ada penghasilan dikarenakan ada perbaikan mulai 30-45 hari kedepan,” jelasnya, Selasa (12/01/2021).
Ia juga menyesalkan, pihak SPSI KSO yang tidak memberikan penjelasan rasional sesuai dengan hasil pertemuan bersama perusahan sehingga menimbulkan bias.
“Kita sebagai perusahan mengandalkan Humas dan SPSI, namun malah berbeda. Tidak ada indikasi kita lakukan pembiaran karyawan. Saat ini kita hanya melakukan perbaikan sehingga hasil produksi lebih baik lagi,” ucapnya kepada sejumlah wartawan, Selasa (12/01/2021).
Dolfi mempersilahkan kepada siapa saja yang belum terlalu yakin akan adanya perbaikan ini untuk melihatnya secara langsung.
“Jika tidak percaya, silahkan datang ke perusahaan, kami sementara melakukan perbaikan pabrik agar produksi kedepan lebih baik lagi dan berkelanjutan. Kami tidak memecat, hanya mempersilahkan kepada karyawan untuk lebih bekerja diantaranya dalam perawatan hasil tanaman dilapangan. Jika sudah selesai perbaikan maka semua kembali bekerja seperti semula, baik itu sebagai operator dan lain-lainnya,” paparnya. (Willy Parton)
