LIPUTAN-MALUT.com
NEWS TICKER

Proyek Air Bersih PDAM Di Desa Waiboga Milik PT. BSB Diboikot Warga

Senin, 22 Februari 2021 | 5:41 pm
Reporter: Mit
Posted by: LIPUTAN MALUT
Dibaca: 602
Warga boikot proyek air bersih PDAM (Foto Mit Liputan-Malut)

SANANA, Liputan-Malut.com – Gerakan Pemuda Progresif dan warga Desa Waiboga Kecamatan Sulabesi tengah  Kabupaten Kepuluan Sula (Kepsul) Memboikot proyek Pembangunan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Yang diduga proyek siluman. Dari Balai Cipta Karya Provinsi Maluku Utara.

Aksi pemboikotan itu, karena proyek yang diketahui milik PT. Bayu Surya Bakti (BSB). tidak memliki papan nama proyek. Bahkan masa aksi menilai pembebasan lahan milik warga dibayar oleh kontraktor tidak sesuai.

Koordinator aksi Adha Buamona kepada awak media sabtu (20/02/2021) kemarin mengatakan proyek tesebut tanpa papa nama, Padahal sesuai dengan Perpres 54 tahun 2010 dan nomor 20 tahun 2012 itu, mengatur setiap pekerjaan pembangunan fisik yang dibiayai oleh negara wajib memasang papan proyek dan memuat jenis kegitan, serta nilai kontrak dan waktu pelaksana.

“Sampai saat ini papan proyek belum juga terpasang. Padahal saya sudah berkoordinasi sama pengawas selama tiga kali,”kata

Selian itu terkait dengan pembahasan lahan warga Adha Buamona menilai bahwa pembayaran tidak sesaui. Maka pihaknya menolak Proyek Pembangunan air bersih yang saat ini telah dibangun di Desa Waiboga. Sebab harga tanah yang dibayar tidak sesuai dengan nilai jual objek pajak.

“Lahan warga yang dibayar permeter itu, Rp. 50.000,” Ujar Adha Buamona sembari berkata  jadi apakah, ini sudah sesuai dengan pihak perusahan bayar.

Adha Juga mendesak kepada penegak Hukum. Untuk dapat mengusut proyek tersebut. “Saya selaku penanggung jawab mendesak kepada pihak pihak instansi terkait untuk tidak lupa dengan fungsi control-nya. Dan pihak penegak hukum Kejaksaan dan Kepolisan untuk segara mengusut proyek ini,” tegasnya.

Terpisah Koordinator atau mandor lapangan Udin saat ditemui awak media menjelaskan bahwa proyek tersebut adalah proyek pembungunan Air PAM diketahui berasal dari Balai Cipta Karya dan untuk nilai dari proyek tesebut. Dirinya tidak mengetahui.

“Kalau nilainya saya tidak tahu, kerena saya hanya mandor kerja hanya menawarkan Tenga kerja,” ujarnya.

Sementara pihak Kontraktor belum dapat di hubungi hingga berita ini dipublis. (Mit)

Berita Lainnya