HALUT, Liputan-Malut.com – Dewan Pengurus Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Halmahera Utara mengelar Dialog Publik dengan tema “Menepis Isu SARA Jelang Pilkada 2024 Kabupaten Halmahera Utara.” dialog ini dilaksanakan alun-alun Kantor Bupati Halut, Rabu (07/08/2024).
Ketua KNPI Halut Rofindri Djinimagele mengatakan pada tanggal 27 November 2024 kita semua akan diperhadapkan dengan momentum yang sakral (Pilkada serentak), maka KNPI berharap agar Pilkada dapat berjalan dengan baik dan lancar, dimana pemicu yang dapat merusak nilai-nilai demokrasi saat Pilakda nanti adalah isu sara.
“Harapan kami setelah dilaksanakannya kegiatan ini menjadi sebuah representasi kepada seluruh masyarakat agar Pilkada Halmahera Utara berjalan aman dan lancar,” ucapnya.
Pemateri Kasdim 1508 Tobelo Mayor Inf. Rusmin Nuryadin mengatakan bahwa tugas TNI dalam momentum Pilkada dengan memberi bantuan pengamanan kepada pemerintah daerah dan pihak kepolisian, dengan selalu menjunjung tinggi netralitas.
“di Halut biasanya muncul adalah masalah kriminal (perkelahian antar kampung), maka sejak dini untuk melakukan pencegahan hal ini terjadi, Kodim Tobelo selalu menjalankan program wawasan kebangsaan (Wasbang) yang dilaksanakan setiap 3 bulan sekali,” jelasnya.
Wakapolres Halut Kompol Andreas dalam materinya mengatakan terkait dengan isu sara pihak kepolisian terus melakukan upaya pencegahan.
“Kepolisian juga selalu berkoordinasi dengan TNI dalam bidang pengamanan, serta selalu berkomunikasi dengan pihak pemerintah daerah dan penyelenggara yaitu Bawaslu dan KPU guna menciptakan Pilkada damai,” terangnya.
Sementara Ketua Bawaslu Halut Ahmad Idris mengatakan Kegiatan seperti ini harus perlu kita diskusikan terus menerus di forum-forum yang lain, karena isu sarah jangan kita pandang sebelah mata karena dapat merusak tatanan demokrasi di daerah ini. Bawaslu juga akan membuat kegiatan terkait penolakan isu sara di Halut setelah penetapan oleh KPU Halut, kami akan mengundang para calon Bupati dan Wakil Bupati dengan menghadirkan pakar hukum.
“terkait dengan isu sara juga sudah tercantum dalam undangan-undangan dan akan ada hukuman bagi siapa yang menyebar isu tersebut. Saya Pastikan seorang calon Bupati maupun Wakil Bupati tidak akan berani mengeluarkan isu sara pada saat berkampanye,” tegasnya.
Ketua Bawaslu juga mengatakan dalam menyikapi dengan serius terkait dengan isu sara, bila ditemukan agar segera di laporkan ke pihak yang berwajib, sehingga dapat di tindaklanjuti. Dalam Bawaslu ada Tim Gakumdu yang akan menindaklanjuti terkait pelanggaran pemilu.
“Harapan kami agar pihak Polri dapat menangani dan tindak tegas kasus isu sara yang di gunakan dalam media sosial,” harapnya.
Selain itu, Ketua KPUD Halut Abdul Djalil Djurumudi mengajak seluruh masyarakat Halut agar jadikan isu Sara sebagai musuh bersama. Isu Sara lebih berbahaya dari Politik uang, yang mana isu sara dapat membuat sebuah perpecahan dikalangan masyarakat.
“Terkait dengan kegiatan yang akan di lakukan oleh Bawaslu pada tanggal 22 Agustus ( Tolak Isu Sara dan Isu Hoax ) itu sangatlah bagus, Saya yakin bahwa Calon Bupati tidak akan berani menyampaikan isi hoax pada saat berkampanye, jika dilakukan berarti yang Balon tesebut menginginkan hancurnya demokrasi di daerah ini,” ujarnya.
Sementara mahasiswa KKN UGM Ahmad Ryan Faza pada kegiatan tersebut memgatakan sesuai pengalaman kami di Kota Jakarta terkait dengan Isu Sara sangatlah tinggi pada tahun 2017 akan tetapi pada akhir-akhir ini sudah mulai menurun. Banyak masyarakat yang terpengaruh dengan Isu Sara adalah karena kurannya pemahaman masyarat.
“Harapan saya dalam menangani Isu Sara perlu peran dari tokoh -tokoh agama guna melakukan sosialisasi kepada masyarakat, karena konflik horisontal lebih susah di tangani dibandingkan konflik vertikal,” ucapnya.
Hadir dalam kegiatan tersebut Ketua KPUD Halut Abdul Djalil Djurumudi, Ketua Bawaslu Halut Ahmad Idris, Kasdim 1508/Tobelo Mayor Inf. Rusmin Nuryadin, Wakapolres Halut Kompol Andreas, Kasat Pol PP Muhammad Kacoa, Ketua KNPI Halut Rofindri Djinimagele, Ketua-Ketua OKP dan Mahasiswa UGM.