TOBELO, Liputan-Malut.com – Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Makariwo Halmahera (STIKMAH) yang merupakan salah datu kampus swasta di Tobelo menjadi kampus yang masuk dalam program nasional percepatan penanganan covid-19 melalui suplemen herbalov untuk diuji klinis ke pasien covid.
Kampus yang dipimpin dr. Arend L. Mapanawang rencananya pada beberapa minggu kedepannya akan melakukan uji klinis 2 produk suplemen herbalov yakni gularen dan pangeat ke pasien Covid-19.
“Uji klinis ini dilakukan berdasarkan program nasional, dimana STIKMAH Tobelo menjadi salah satu kampus dari 3 kampus swasta lainnya yang disetujui riset suplemen kaitan percepatan penanganan Covid-19,” jelasnya melalui konfrensi pers, Jumat (03/07/2020).
Dr. Arend menyebutkan, pihaknya telah menyedia sampel sudah dan selanjutnya akan disampaikan teknis pengujian suplemen ke Gustu Covid-19 dan pasien-pasien terkait dengan penggunaan suplemen tersebut.
“Kami sementara siapkan administrasi, selanjutnya penjelasan ke pasien, penjelasan tim dan infom konsen kaitan persetujuan mengkonsunsi suplemen dalam uji klinis program nasioal. Ini program istana lewat Kemenriset dikti dan kementerian keuangan,” ujarnya.
Dijelaskannya, terkait dengan rencana uji klinis, sudah disampaikan ke ketua Bupati (Ketua Gustu), Kodim 1508/Tobelo dan Polres. Selain itu, rencananya ke Gubernur didalamnya Kadis dan RS terkait di Ternate dan Gustu Ternate kaitan rencana uji klikis percepatan penanganan covid 19 yang diselenggarakan pemerintah pusat lewat istana dan tim teknis Kemenristekdikti.
“Kami berterima kasih kepada Presiden RI dan kementerian terkait yang diminta ke Stikmah Tobelo untuk memasukan proposal. Dan 5500 proposal yang masuk, salah satunya Stikmah Tobelo masuk dalam konpresium dimana masuk uji kliknis dan produksi herballof, gularen, pangeat dan bintang laut. “Untuk bintang laut masih menunggu hasil uji. Namun tahap ini 2 produk suplemen herbalof yakni gularen dan pangeat. Keduanya masuk dalam berita acara yang dikeluarkan pusat, sesuai dengan desain dan sampel. Dimana pada 18 Mei diumumkan proposal yang diterima, dimana kurang lebih 55 produk unggulan yang diterima Kemenristek, kemudian istitusi swasta sebanyak 3 universitas dan salah satu Stikma Tobelo, sedangkan 2 diantaranya Unibersifas al ashar dan UPH Pelita Harapan, serta perguruan tinggi negeri lainnya diantaranya UGM, Universitas Air Langga, dan ada beberapa Balai lainnya masuk dalam percepatan penganaan Covid-19. Sementara pada 20 Mei lalu, Presiden RI telah melakukan lounching didalamnya Gularen dan Pangeat masuk sebagai suplemen,” terangnya.
Selain itu, kaitan uji klinis suplemen yang nantinya dilakukan, pihak STIKMAH Tobelo berharap dapat mempunyai hasil baik.
“Jika dari ratusan sampel yang disediakan dapat memberikan hasil yang baik, akan dilihat apakah akan dilakukan penyediaan obat tradisional terstandar atau hanya suplemen. Nanti akan dilihat kalau hanya supelem maka tidak perlu uji klinis. Kami dari pihak Stikmah lewat suplemen tersebut, yang terpenting sudah memenuhi ijin dari BPOM dan mudah-mudah berjalan baik. Namun karena diminta melakukan uji kliniks maka sementara dilakukan kelengkapan administrasi sebagai syarat yang diperlukan,” papar Aren.
Sementara itu, ditambahkannya, akan dilakukan uji klinis direncanakan 1-2 minggu kedepan, dan jika berhasil sesuai yang diharapkan, maka pihak herballove akan memprosesnya ke tahapan lainnya.
“Untuk saat ini, salah satu uji klinis tahap awal adalah sosialisasi. Hal ini dilakukan sebagai bentuk tahapan untuk segera melakukan uji kliniks berdasarkan perintah presiden. Jika berhasil maka kami akan memprosesnya ke tahapan lebih lanjut dengan memproduksi lebih banyak lagi,” terangnya. (Willy Parton)