HALUT, Liputan-Malut.com – Seorang warga asal Kecamatan Loloda, Halmahera Barat yang mengalami kecelakaan lalu lintas pada 13 Februari 2023 lalu dan sempat mendapat bantuan dari Tim Kesehatan Masyarakat (KesMas) Haji Robert Peduli (HRP) PT Nusa Halmahera Mineral (PTNHM) dan dinyatakan meninggal dunia pada Sabtu 25 Februari 2023 setelah dirawat selama 12 hari di RSUD Chasan Boesoirie Ternate.
Sesuai rilis yang diterima media ini dari Departemen Komunikasi PTNHM, Kamis (09/03/2023) mengatakan, menurut pengakuan keluarga, pasien diketahui ditabrak dari arah berlawanan oleh pengendara motor yang mabuk saat mendahului kendaraan di area tikungan sekitar Desa Luari dan Desa Mamuya, Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara (Malut).
“Setelah terjadi kecelakaan, korban langsung dibawa warga setempat ke RSUD Tobelo dengan mobil pick-up. Kemudian saat saya coba mengurus laporannya ke Polres, salah satu teman menyarankan saya segera menghubungi Tim HRP untuk mendapat bantuan penanganan lebih lanjut,” ujar menantu korban.
Tim HRP KesMas Malut yang mendapatkan informasi terkait insiden kecelakaan ini dari laporan
Tim HRP Kuabang segera menelusuri informasi keberadaan pasien yang dirujuk ke RSUD Chasan Boesoirie Ternate. Tim HRP langsung menemui pasien di IGD RSUD Chasan Boesoirie dengan kondisi pasien mengalami penurunan kesadaran, demam, sesak nafas dan telah diinfus. Selanjutnya tim melakukaan koordinasi dengan keluarga serta petugas IGD untuk tindak lanjut perawatan.
Koordinator Tim HRP Malut, Munir Radjabessy menyampaikan selama menjalani rawat inap di RSUD Chasan Boesoirie Ternate, timnya secara rutin melakukan visit untuk melakukan pemantauan terhadap perkembangan pasien dan mendampingi keluarga pasien.
“Ada beberapa kendala yang kami temukan saat melakukan pelayanan kepada pasien ini, karena keterbatasan fasilitas seperti CT Scan yang saat ini dalam kondisi rusak, sempat timbul niat saya untuk membawa pasien ke RSUD Tidore untuk melakukan CT Scan di sana namun hal ini beresiko mengingat kondisi pasien yang tidak memungkinkan untuk dipindahkan,” sambung Munir.
“Kami selalu melakukan koordinasi lebih lanjut dengan tim Dokter untuk perawatan pasien ini, namun kami mendapat kabar bahwa pihak keluarga memutuskan ingin memulangkan pasien ke kampung halaman. Berselang beberapa menit setelah seluruh alat medis yang terpasang di tubuh pasien mulai dilepas, Tuhan berkehendak lain. Pasien dinyatakan meninggal dunia,” tambahnya.
Selanjutnya Tim HRP langsung berkoordinasi dengan rumah sakit untuk proses pemulangan jenazah ke kampung halaman di Bakun Pantai Nolu, Kecamatan Loloda, Kabupaten Halmahera Barat, dengan menyediakan segala keperluan mulai dari peti jenazah dan hal lainnya. Tim HRP juga membantu mengatur rute perjalanan menuju rumah duka mengingat jarak yang cukup jauh dengan waktu tempuh ± 12 Jam.
Tim HRP dan Bapak Haji Robert turut berduka cita sedalam-dalamnya dengan berpulangnya salah satu pasien HRP ini. Segenap Tim HRP berdoa semoga amal beliau diterima di sisi Tuhan dan diampuni segala dosanya serta keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan ketabahan. (Willy)