HALUT, Liputan-Malut.com – Komisi gabungan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Halmahera Utara (Halut) setelah terima sejumlah keluhan dan melakukan rapat dengar pendepat dengan pihak terkait, DPRD langsung melakukan inspeksi ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan (SPBUN) di desa Wosia Kecamatan Tobelo Tengah, Rabu (21/06/2023).
Inspeksi itu dilakukan setelah adanya keluhan dari para nelayan yang dimana sulitnya memperoleh BBM di SPBUN yang berlokasi di Tempat Pelelangan Ikan (TPI). Dalam inspeksi yang dipimpin Ketua DPRD Janlos G. Kitong ini sekaligus bertemu dengan pihak UPTD Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku Utara.
Kunjungan ini juga dihadiri langsung ketua Komisi I Oni Pulo, ketua Komisi II Samsul Bahri Umar dan Ketua Komisi III dan Sahril Hi Rauf beserta sejumlah anggota DPRD. Begitupun dihadiri Sales Branch Manager TBBM PT Pertamina Tobelo, Ali Uraidy dan pemilik SPBN TPI Wosia, Dina Regel sementara Kepala UPTD Perikanan Tobelo, Andi Kabarek tidak terlihat.
Ketua DPRD Janlis G Kitong mengatakan bahwa dalam inspeksi ini ditemukan berbagai persoalan yang terjadi setelah dimintai keterangan terhadap sejumlah nelayan yang tinggal tak jauh di sekitar SPBN.
“Iya, kami dapati ada keluhan nelayan yang sulit memperoleh BBM yang sudah berjalan 3 bulan,” ungkapnya.
Politisi partai demokrat ini mengungkapkan bahwa berdasarkan dengan mekanisme penyaluran BBM bersubsidi di SPBN, seharunya kapal dibawah ukuran 20 (GT) Gros Tonnage mendapatkan BBM itu namun nyatanya tidak demikian.
“BBM Bersubsidi di SPBN hadir untuk menjawab keluhan masyarakat secara khusus nelayan-nelayan kecil, namun justru yang ditemukan tidak sesuai harapan,” ujarnya.
Dalam inspeksi ini, DPRD juga menemukan sekitar pantai TPI tidak terpelihara dan mengotori pantai. Harusnya selalu dijaga apalagi banyak aktivitas bongkar muat ikan di pantai.
“Fasilitas yang ada justru tidak dijaga sehingga banyak hal yang ditakutkan muncul. Ditemukan banyak kubangan air juga yang pastinya menjadi sarang nyamuk yang akan mempengaruhi kesehatan warga sekitar. Ini kami akan laporkan ke Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Maluku Utara,” ucapnya.
Sementara itu, Sales Branch Manager TBBM PT Pertamina Tobelo, Ali Uraidy di sela-sela inspeksi tersebut mengatakan bahwa stok BBM di SPBUN TPI Wosia tetap ada dan tidak terkendala. Bahkan penyaluran dilakukan sesuai kebutuhan.
Ia memaparkan bahwa nelayan di Halut juga terkendala jangkauan bahkan ada hingga dari Kao Teluk sehingga harus ada solusi lain dan tidak disalurkan berdasarkan rekomendasi secara harian.
“stok, masih terkendala dengan tangki di lokasi SPBN, bahkan Kepala UPTD, telah menyampaikan ada wacana relokasi SPBN di luar lokasi tanah milik UPTD Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku Utara,” ungkapnya. (Willy)