HALUT, Liputan-Malut.com – Harga sembako dan barito tetap masih stabil sementara komoditi kopra di Kabupaten Halmahera Utara (Halut) terus merangkak naik. Sesuai dengan data pantau Pemerintah Daerah (Pemda) melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disdagperin) harga kopra dibeli pedagang dengan harga Rp 9.500 kini menunjukan peningkatan yang cukup signifikant menembus Rp 11.200 perkilonya.
Kepala Disdagperin Halut, Nyoter Koenoe mengatakan, dalam pantauan harga komoditi yang dilakukan pihaknya dalam beberapa hari ini, harga Kopra kian meningkat. Hal ini menurutnya sebuah hal yang baik terutama bagi para petani kopra.”Harga kopra sudah naik sejak beberapa hari ini yang dibeli para pengusaha kopra sesuai data kami dilapangan,” jelasnya kepada wartawan, Rabu (07/04/2021).
Dijelaskannya, selain pengamatan harga kopra, harga sejumlah barang sembako masih stabil, sementara harga rempah masih terbilang tidak terjadi kenaikan yang cukup signifikan. Meski demikian yang terjadi kenaikan hanya terjadi untuk jenis rempah seperti rica. “Untuk pantauan pasar, harga sembako masih stabil,” jelasnya.
Sedangkan menjelang bulan suci ramadhan pihak Disdagperin menyebutkan bahwa tahun 2021 belum disediakan pasar murah.
“Tahun ini tidak ada operasi sembako murah. Sembako masih murah apalagi menjelang ramadhan ini kami akan terus melakukan pengawasan harga namun dipastikan tidak ternyata kenaikan yang mengekang masyarakat. Selain itu untuk harga daging pun masih terbilang murah” jelasnya. (Willy Parton)
