HALUT, Liputan-Malut.com – Harga kopra kini alami kenaikan setelah dalam beberapa minggu terakhir terjadi penurunan, Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Disperindag Kabupaten Halmahera Utara Drs. Nyoter Koenoepada Senin (24/06/2024).
Nyoter mengatakan bahwa dalam pemantauan yang dilakukan pada Senin (24/06/2024), harga kopra masih bertahan pada harga Rp 9.000 perkilogram untuk harga tertingginya, sementara harga terendah yakni Rp 8.000 perkilogram.
“Untuk harga kopra memang sebelumnya terjadi penurunan hingga 8.500 untuk harga tertingginya, namun saat ini sudah naok kembali hingga menyentuh harga Rp 9.000 perkilogram,” jelasnya.
Tak hanya dilakukan pemantauan harga kopra, lanjut Nyoter, pemantauan harga juga dilakukan untuk seluruh jenis Bahan Pokok Masyarakat (Bapokmas).
“Kami pantau seluruh harga Bapokmas di pasaran Tobelo yang dilakukan secara rutin setiap minggunya,” ucap Nyoter.
Mantan Kadis DPMD ini menjelaskan bahwa untuk harga Bapokmas sendiri terjadi kenaikan maupun penurunan harga terjadi pada 4 jenis Bapokmas diantaranya kacang hijau dari harga sebelumnya Rp 28.000 perkilogram turun menjadi Rp 25.000 perkilogram, cabai keriting dari Rp 60.000 perkilogram naik menjadi Rp 75.000 perkilogram, sayur kol Rp 18.000 perkilogram naik menjadi Rp 20.000 perkilogram, dan jeruk nipis dari Rp 10.000 perkilogram naik menjadi Rp 15.000 perkilogram.
“Untuk sementara harga barang turun ataupun naik terjadi pada 4 Bapokmas, sementara untuk harga kebutuhan masyarakat lainnya masih normal. Kami tentunya akan terus mengawasi harga barang sehingga naik maupun turun dilakukan dengan sewajarnya,” terangnya. (Willy)