HALUT, Liputan-Malut.com – Sejumlah daerah di Provinsi Maluku Utara (Malut) di guncang Gempa bumi dengan Magnitudo 7.1, yang terjadi pada Rabu (18/01/2023) sekitar Pkl 13.06 WIB, dengan lokasi 2.80 LU,127.11 BT atau sekitar 141 km Tenggara Melonguane – Sulawesi Utara (Sulut) dengan kedalaman 64 km. Gempa Bumi tersebut sempat juga di rasakan warga di Kabupaten Halmahera Utara (Halut).
Berdasarkan amatan media ini, gucangan gempa sempat membuat warga panik dan harus lari keluar rumah. Bahkan tak hanya itu, warga pun ikut mencari anak-anak serta cucu mereka yang pergi bermain karena ditakutkan terjadi gempa susulan. “Gempa kali ini dia kuat dan sedikit lebih lama,” ucap Rika salah satu warga Gamsungi Kecamatan Tobelo.
Sementara itu, berdasarkan data yang dihimpun, dari pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Halmahera Utara mengatakan bahwa akibat gempa yang terjadi berdampak pada terjadinya banjir rob atau menyebabkan abrasi di pesisir pantai tepatnya di desa Wosia kecamatan Tobelo Tengah.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Halut Abner Manery mengatakan di Halut sendiri berdasarkan data dari BMKG, dampak gempa Sulut, terasa di Halmaera Utara dengan Magnitudo 5.4 sekitar 15:01:24 WIB, dengan Lokasi 2.73 LU,127.14 BT atau berjarak 146 km Barat Laut Tobelo-Malut dengan kedalaman 10 km.
Dijelaskannya akibat dampak gempa ini, terjadi banjir rob disekitar pesisir Wosia sekitar pukul 17.27 Wit, dengan rumah yang mengalami rusak berat yakni rumah milik Yohanis Naharia, sementara rumah yang terdampak sebanyak 18 rumah dengan total 72 KK.
Sementara itu, Kalaksa juga menghimbau kepada masyarakat teristimera yang pemukiman berada di pesisir pantai agar lebih waspada selama 1 minggu kedepan, pasalnya kapan saja bisa terjadi cuaca ekstrim.
“sementara dari rumah yang terdampak gempa di tempat lain pihak BPBD hingga saat ini belum menerima informasi kerusakan rumah atau bangunan,” ucapnya. (Willy)