HALUT, Liputan-Malut.com – Indonesia dihantam gelombang penyakit menular Covid-19 pada 2020, kala itu pemerintah menggerakkan seluruh sumber daya untuk menekan penyebaran virus corona, termasuk melibatkan masyarakat dan swasta.
Di Maluku Utara, virus Covid-19 pertama kali terdeteksi pada akhir Maret 2020. Jumlah dari bulan ke bulan terus meningkat. Tercatat hingga 17 April 2022, jumlah kasus positif Covid-19 mencapai 14.474 orang dan 326 orang meninggal dunia.
PT. Nusa Halmahera Minerals (NHM), salah satu perusahaan pertambangan yang beroperasi di wilayah Halmahera Utara, Maluku Utara, memiliki andil besar dalam mendukung pemerintah menangani Covid-19.
Bantuan yang digelontorkan perusahaan dibawah kepemimpinan Haji Robert ini tidak main-main. Nilai bantuannya mencapai Rp. 345.080.096.000, baik itu berbentuk uang tunai, bantuan sembako untuk masyarakat, donasi vaksin senilai lebih dari 10 miliar rupiah, mesin PCR yang ditempatkan di site dan RSUD Tobelo, 7 unit ventilator / alat bantu nafas, mesin produksi oksigen ke RSUD Chasan Boesoirie, alat rapid tes, Alat Pelindung Diri (APD) Full Protection Kit, masker, hand sanitizer, hingga menyewa 20 hotel yang tersebar di wilayah Ternate dan Tobelo untuk dijadikan fasilitas isolasi mandiri dan karantina.
Bantuan-bantuan tersebut tidak hanya diberikan kepada Gugus Tugas Covid-19 provinsi, dan daerah lingkar tambang, melainkan juga diberikan kepada kabupaten/kota lainnya di Maluku Utara.
Advisor Tim Penanganan Covid-19 PT. NHM, dr. Aulianto mengungkapkan, selama masa pandemi Haji Robert bertindak layaknya pejuang kemanusiaan bagi masyarakat Maluku Utara. Beliau memerintahkan agar tim all out dalam memberikan pelayanan.
“Masyarakat sekitar tambang yang positif harus dibantu, Pak Haji sangat peduli dengan masyarakat dan karyawan,” ujar dr. Aulianto kepada awak media, Sabtu (08/06/2024)
Disamping itu, untuk membantu survei kondisi Covid-19 di masyarakat lingkar tambang, Haji Robert menyiapkan mobile PCR lengkap dengan SDMnya, dokter, dan tenaga medis lokal yang ditempatkan di lokasi karantina pada bandara Kuabang, Tobelo.
Tidak hanya itu, saat kasus covid mulai mereda, NHM masih terus memberikan kontribusi kepada masyarakat. Haji Robert kata Aulianto.
“Melihat dari sisi lain, ekonomi masyarakat sudah pasti hancur, ia khawatir adanya masalah sosial yang timbul akibat keterpurukan ekonomi,” ucapnya.
Teringat jelas kata-kata beliau saat harus menyediakan hotel untuk karantina, beliau sampaikan “Dengan kita menyewa hotel maka karyawan hotel tidak kehilangan pekerjaan, catering akan mempekerjakan tukang masaknya, mereka belanja bahan baku, sayur, buah dan bumbu-bumbu di pasar, ekonomi bergerak. Belum lagi di tim penanggulangan Covid-19 ada dokter, perawat dan tenaga pendukung non medis semua kerja bisa beli susu dan kebutuhannya untuk keluarga.”
Kemudian, pada perhelatan event Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ) 2021 di Ibu Kota Sofifi, Maluku Utara, NHM juga berpartisipasi salah satunya dengan menyediakan PCR Mobile.
“Jadi selama kurang lebih tiga tahun Covid-19, Pak Haji sangat konsen dan peduli membantu masyarakat,” ujar dr. Aulianto yang juga anggota Satgas Covid-19 Provinsi Maluku Utara.
Pandemi Covid-19 merupakan bencana nasional, yang telah menggugah rasa kemanusiaan dan mengingatkan kita betapa pentingnya kerjasama antara pemerintah, swasta dan masyarakat. (Willy)