HALUT, Liputan-Malut.com – Front Persatuan Masyarakat Enam Desa yang terdiri dari Desa Pasir Putih, Bibaneigo, Tetewang, Akelamo, Akesahu, dan Dum-Dum mengadakan aksi damai di depan kantor PT Nusa Halmahera Mineral (NHM) pada Rabu, 12 Maret 2025. Aksi ini merupakan bentuk dukungan terhadap langkah-langkah efisiensi yang diambil oleh NHM.
Aksi damai ini menjadi aksi tandingan menanggapi demonstrasi yang terjadi di Front Gate Gosowong 5 Maret 2025 lalu, dengan dugaan provokasi, penghasutan, dan penghalangan terhadap aktivitas tambang yang legal, yang diduga dilakukan oleh sejumlah karyawan NHM yang dipimpin oleh Rizal dan Muamar.
Koordinator aksi damai, Alan Ilyas, menyampaikan forum yang dibentuk oleh Rizal dan Muamar, bernama Forum Masyarakat Enam Desa (FORMED), diduga tidak memiliki koordinasi yang jelas dengan desa-desa yang mereka klaim representasikan. “Mereka mengatasnamakan diri sendirian,” kata Alan.
la juga menegaskan bahwa tindakan unjuk rasa tersebut bertentangan dengan peraturan dan merugikan kepentingan masyarakat. “Aksi ini menciptakan ketegangan sosial antara masyarakat dan manajemen NHM serta dapat berimplikasi secara hukum,” imbuhnya.
Alan menyoroti perubahan positif yang telah dibawa oleh NHM di bawah kepemilikan mayoritas Indotan Halmahera Bangkit dibawa pimpin oleh Haji Robert Nitiyudo Wachjo. Sejak awal 2020, NHM ini telah banyak membantu masyarakat, seperti memberikan status karyawan permanen bagi ribuan karyawan lokal yang sebelumnya bekerja sebagai karyawan kontrak.
Alan juga menyatakan Haji Robert sebagai sosok dermawan, yang dikenal oleh masyarakat Maluku Utara, dan telah memberikan banyak kontribusi untuk membantu masyarakat miskin, termasuk renovasi tempat ibadah dan perbaikan rumah-rumah warga.
“Haji Robert sangat dekat dengan karyawan, setiap orang dapat menghubungi dan bertemu dengannya dengan mudah,” ujar Alan.
Dalam kesempatan ini, Front Persatuan Masyarakat Enam Desa menyampaikan sikap tegas mereka, antara lain:
1. Mengutuk keras aksi unjuk rasa yang dilaksanakan pada 5 Maret 2025 yang mengatasnamakan Forum Masyarakat Enam Desa.
2. Menolak segala bentuk aksiDalam kesempatan ini, Front Persatuan Masyarakat Enam Desa menyampaikan sikap tegas mereka, antara lain:
1. Mengutuk keras aksi unjuk rasa yang dilaksanakan pada 5 Maret 2025 yang mengatasnamakan Forum Masyarakat Enam Desa.
2. Menolak segala bentuk aksi anarkis yang mengatasnamakan masyarakat lingkar tambang di Front Gate PT Nusa Halmahera Mineral.
3. Mendukung langkah perusahaan dalam menangani provokasi yang dialami oleh karyawan dan mendorong pengelolaan tambang yang efisien.
4. Mengapresiasi upaya NHM dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui program-program pemberdayaan masyarakat (PPM).
5. Berkomitmen untuk menjaga hubungan baik antara masyarakat dan PT Nusa Halmahera Mineral guna mewujudkan kepentingan bersama.
Dengan pernyataan ini, Front Persatuan Masyarakat Enam Desa berharap dapat mendorong kondisi yang lebih kondusif bagi perusahaan dan masyarakat di sekitarnya. anarkis yang mengatasnamakan masyarakat lingkar tambang di Front Gate PT Nusa Halmahera Mineral.
3. Mendukung langkah perusahaan dalam menangani provokasi yang dialami oleh karyawan dan mendorong pengelolaan tambang yang efisien.
4. Mengapresiasi upaya NHM dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui program-program pemberdayaan masyarakat (PPM).
5. Berkomitmen untuk menjaga hubungan baik antara masyarakat dan PT Nusa Halmahera Mineral guna mewujudkan kepentingan bersama.
Dengan pernyataan ini, Front Persatuan Masyarakat Enam Desa berharap dapat mendorong kondisi yang lebih kondusif bagi perusahaan dan masyarakat di sekitarnya. (Willy)