HALUT, Liputan-Malut.com – Oknum Pegawai Negri Sipil (PNS) yang merupakan Kepala Bidang Administrasi Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Halmahera Utara (Halut) Naftali Gita diduga mengancam dan menganiaya Kepala Desa Cera Kecamatan Loloda Kepulauan (Lokep) Obetnego Barege tepatnya di depan Pub Golden Star Tobelo, pada Rabu (19/05/2021) pukul 03.30 wit.
Pasalnya dugaan Ancam dan penganiayaan tersebut itu, lantaran Kades Cera tidak mengindahkan permintaan Naftali untuk membayar tambahan Minuman Keras (Miras) Bir yang saat itu sudah habis di konsumsi, Akibatnya Naftali naik pitan dan diduga mengancam dan menganiaya Kades dengan memukul tubuh Kades. Namun Kades hanya diam dan pasrah. Atas tindakan Naftali itu, tentunya melanggar kode etik PNS dengan memanfaatkan jabatan sebagai Kabid untuk mengancam dan menganiaya Kades. Hal tersebut menunjukan lemahnya Kepala Dinas PMD untuk membina stafnya.
Kepala Desa Cera Obetnego Barege mengaku bahwa pada malam itu dirinya tidak datang bersamaan dengan Kabid PMD Naftali dan rombongan di Pub malam Golden Star. Namun Kades dan temanya berada bersama dengan pemilik pub untuk berbicara bisnis ikan tuna, tapi saat itu Kades melihat Naftali, kemudian meminta izin untuk pulang. Tiba – tiba Naftali bersama rombongannya memaksa kades Cera masuk ke Pub lalu meminta jatah untuk memesan bir, Saat itu, Sontak Kadespun kaget karena diminta untuk menambah bir kades sempat sampai tidak memiliki uang, karena terus didesam kades sempat mengutang ke pemilik pub tapi tidak di ijinkan.
Saat saya tidak bisa tambah bir karena tidak ada uang, Naftali lansung mengancam hingga menganiaya saya dengan memukul badan saya, padahal saya suda sampaikan bahwa saya tidak ada uang, dan tidak bisa berutang di Golden tersebut, aksi Naftali itu, saya hanya diam saja,” Beber Kades didepan sejumlah wartawan, Kamis (20/05/2021) sore.
Kades mengaku bahwa pada minggu lalu Naftali diduga sempat marah kepada Kades dalam pengurusan administrasi pencairan Siltap Desa. Sebab waktu itu, karena Naftali yang menangani rekomendasi pencairan DD, ADD dan Siltap Desa terkesan mempersulit para Kades. Kemudian Kades menyebut Naftali mempersulit rekomendasi, dan membuat Naftali marah. Kemarahan Naftali itu, dibawa hingga peristiwa pesta miras di Pub.
“Jadi sebelumnya pengurusan rekomendasi pencairan saya sempat menyebut Naftali mempersulit pengurusan rekomendasi, sehingga Naftali marah, dari situlah kemarahan Naftali sampai saat di Pub malam Golden, dengan menyuruh saya membayar tambahan miras bir bintang, tetapi saya tidak ada uang sehingga tidak membayar, dan Naftali lansung mengancam saya dan memukul saya,” Ujar Kades.
Sementara Kabid Administrasi Naftali Gita saat dihubungi wartawan berulang kali, melalui via telepon dan WhatsApp berulang kali, Naftali enggan merespon konfirmasi wartawan hingga berita ini diterbitkan.
Terpisah Sekda Halut Yhudhihart Noya saat dikonfirmasi menegaskan, bahwa dirinya secepatnya memanggil Kabid Administrasi DPMD Naftali Gita, untuk meminta klarifikasi atas perbuatannya. Tentunya jika itu benar, maka perbuatan Naftali melanggar kode etik PNS,” Jika terbukti kami akan proses secara tegas atas tindakan Naftali yang memanfaatkan jabatannya untuk mengancam dan menganiaya Kades, serta mengajak Kades Miras di Pub malam Golden,” Akhirinya. (WP)