HALUT, Liputan-Malut.com – Gedung Gereja Jemaat Bukit Sion Soakonora Kecamatan Galela Selatan, Kabupaten Halmahera Utara (Halut), Rabu (16/03/2022) diresmikan langsung Bupati Halut Frans Manery yang ditandai pengguntingan pita dan didampingi langsung Ketua Sinode GMIH Pdt. Demianus Ice, MTH.
Sebelum peresmian, terlebih dahulu dilakukan ibadah di Gedung Gereja Lama Pdt. Arnover Salakania, setelah itu dilakukan pengguntingan pita oleh Bupati Halut didampingi Ketua Umum BPHJS GMIH Sinode, Penyerahan Kunci, dan pentabisan Gedung Gereja oleh Khadim Pdt Oscar May, sekaligus membuka pintu gedung gereja Bukit Sion Soakonora. Selain itu, setelah penyampaian laporan dari panitia, kemudian pembacaan SK Sinode GMIH 3385/A-2/BPHS/XXVIII/2022, tentang kepemilikan dan pemanfaatan gedung gereja Bukit Sion Jemaat Soakonora wilayah pelayanan Galela dan Galela selatan.
Bupati Halut, Frans Manery menyebutkan saat ini dunia saat ini masih dilanda covid dengan varian yang baru sehingga diwajibkan kepada semua jemaat bukit sion untuk tetap melakukan vaksinasi dan tetap pada protokol kesehatan.
Dikatakannya, sebagai pemerintah sangat bahagia atas pentabisan gedung gereja ini, ketika melihat sejarah Jemaat ini dibentuk pada tahun 1953 dengan nama Jemaat Bethania dan pada tahun’1893 diganti nama menjadi bukit Sion dimana kata Sion sendiri hampir di semua kitab ada namanya dan mempunyai makna yang luar biasa benteng yang kokoh, sehingga dengan adanya gedung gereja yang baru dapat menjadi, gedung gereja yang kokoh, menciptakan warga Jemaat yang luar biasa, teguh dan menjadi contoh dan teladan bagi warga berjemaat.
“Kami tetap mengharapkan dengan bangunan yang megah ini digalela yang dibangun selama 13 tahun’ 5 Bulan, merupakan perjuangan yang luar biasa dapat dipakai sebagai mestinya untuk kegiatan bergereja Jemaat bukit Sion Soakonora,” jelasnua.
“Untuk pemerintah dalam proses bantuan pada dasarnya harus sudah dari awal karena ada prosedur yang mekanisme dalam regulasi keuangan, tetapi pada dasarnya kami akan penuhi dan membantu Warga Jemaat bukit Sion Soakonora,” sambungnya.
Begitupun Ketua Sinode GMIH Pdt. DR. Demianus Ice, M.Th memaparkan Sinode GMIH mempunyai 457 Jemaat GMIH masing masing telah memiliki namanya dan diambil dari Alkitab dan istilah yang ada dalam kamus teologi, sesuai dengan nama dalam Alkitab. Dimana Bukit Sion merupakan tempat dalam estelogi sebagai tempat beribadah, gedung ini memiliki sejuta kekayaan, barisan imam yang diteruskan oleh nenek moyang kita dan diteruskan di tempat ini, dan barisan yang lain yakni datang beribadah dan merayakan keselamatan yang Tuhan sudah anugrahkan dari bukit Sion itu sendiri.
“Sesuai harapan pentabisan kiranya dapat dimanfaatkan tempat pemberitakan firman dan pengajaran sehingga ada tranformasi hidup dalam kebaktian di tempat ini. Dalam hal mengunjungi gedung gereja ini sesungguhnya apa yang dilakukan harus dibaringi adalah Etikat untuk berubah artinya ada transformasi iman kita,” harapnya.
Diketahui, usai pelaksanaan peresmian kemudian dilanjutkan dengan prosesi lelang dan ramah tamah. (Willy)