HALUT, Liputan-Malut.com – Bedah Rumah dari program H.Robert Peduli bagi warga kurang mampu di lingkar tambang terus bertambah dari target yang dicanangkan sebanyak 1000 unit. Namun, siapa disangka bahwa dari puluhan rumah yang diresmikan sekaligus dihuni penerima bantuan itu, baru dua unit di Kecamatan Kao Teluk yang dihadiri langsung H. Robert Nitiyudo Wachjo.
Hal ini tentunya ada sesuatu keistimewaan di Kao Teluk yang dapat menyenangkan hati ‘Haji’ begitu disapa warga lingkar tambang PT NHM hingga ditengah kesibukannya masih sempatkan waktu untuk datang.
Usut punya usut ternyata program H.Robert Peduli untuk “membedah” seribu rumah warga kurang mampu ini cikal-bakalnya dari usulan orang lain diluar manajemen PT NHM. Dia adalah Kepala Desa (Kades) Tiowor, Iskandar Hi. Karim.
Presiden Direktur (Presedir) sekaligus pemilik saham terbesar PT NHM ini pun mengaku bahwa asal bedah rumah ini usulannya dari Iskandar yang disampaikan saat pertama kali pertemuan bersama forum Kades di lima Kecamatan lingkar tambang, yakni Kao Teluk, Malifut, Kao, Kao Utara dan Kao Barat di Jakarta.
“Sejujurnya asal usul program bedah rumah 1000 unit ini dari adinda Iskandar (Iskandar Hi. Karim, Kades Tiowor,red). Tentunya usulan ini bagi Haji (H.Robert) sangat bagus jadi saya langsung realisasi demi kesejahteraan bersama, terutama bagi warga kurang mampu, dan Alhamdulillah masih terus berjalan berkat kerja sama yang baik dan dukungan serta doa semua pihak,”katanya, saat peresmian rumah di Desa Tiowor, Kamis (11/11/2021) lalu.
Menurut H. Robert, dirinya sangat terbuka dalam menerima usulan dari orang yang bersifat membangun dan pengembangan, sebab dari usulan itu akan dibuat menjadi program-program perusahan yang menguntungkan masyarakat sendiri.
“Kalau warga minta tambah 1000 unit lagi maka Haji tambah, karena butuh terobosan demi kesejahteraan, jadi Haji sangat terbuka menerima usulan seperti program bedah rumah ini usulan dari pa Iskandar, dan Haji ikhlas memberikan apa yang dibutuhkan warga,” ujarnya.
NHM lanjut H. Robert, akan terus memberikan kesejahteraan pada masyarakat lingkar tambang selama perusahan masih ada.
“Mari sama-sama kita jaga perusahan ini demi menopang hidup, Haji punya prinsip bahwa tidak ada orang miskin yang ada adalah orang yang belum siap menjadi sejahtera, jadi mari menambang,” ajaknya. (Willy Parton)