LIPUTAN-MALUT.com
NEWS TICKER

Banyak Keluhan Soal Pelayanan, DPRD Halut Turun Sidak RSUD Tobelo

Rabu, 24 Mei 2023 | 11:19 am
Reporter:
Posted by: LIPUTAN MALUT
Dibaca: 376

HALUT, Liputan-Malut.com – Banyak keluhan dari masyarakat terkait dengan pelayanan di RSUD, terutama pelayanan di tempat pencucian darah, yang hingga saat ini alat cuci dara belum juga di fungsikan, Dewan Perwakila Rakyat Daerah (DPRD) Halmahera Utara (Halut) langsung bergerak cepat melakukan sidak ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tobelo.

Ketua DPRD Halut Janlis G. Kitong di dampingi oleh sejumlah anggota DPRD turun langsung melakukan sidak ke RSUD Tobelo, dimana DPRD meminta agar RSUD segera memfungsikan pelayanan cuci darah karena ini sangat penting, kebanyakan masyarakat yang mengalami gagal ginjal harus melakukan pengobatan di Kota Ternate dan Manado. DPRD juga masuk ke ruangan unit Hemodialisa untuk memastikan Alat Kesehatan (Alkes)  yang ada di ruangan tersebut.

“Kami melakukan sudak ke RSUD ini karena ada keluhan dari masyarakat, terutama soal keluhan pelayanan di unit Hemodialisa (Cuci Darah) karena alkesnya sudah ada namun belum ada pelayanan yang di buka oleh pihak RSUD Tobelo,” ucap Janlis, Selasa (23/05/2023).

DPRD juga meminta kepada pihak RSUD agat segera membuka pelayanan Hemodialisa karena ini sangat penting, saat ini masyarakat Halut yang harus menjalani perawatan di luar Daerah, padahal di RSUD Tobelo sudah ada alkes Hemodialisa.

“sangat di sayangkan kepada pihak RSUD Tobelo karena alkes Hemodialisa belum di fungsikan sama sekali, mirisnya masyarakat yang kondisi ekonomi terbatas harus menjalani perawatan di luar Daerah,” Katanya

Sementara Direktur RSUD Tobelo dr. Janta Boni melalui Kabid Keperawatan Martinus Paulus mengatakan pihaknya berterima kasih kepada DPRD karena sudah melakukan sidak ke RSUD, ini menjadi salah satu ruang komunikasi antara pihak RSUD dengan DPRD, saat ini RSUD sudah merencanakan agar penataan pelayanan kedepan bisa di suport dengan baik oleh pihak DPRD Halut.

“Secara persiapan kami sudah menyiapkan semuanya, tetapi bagaimana agar pelayanan ini di buka harus ada visitasi (peninjauan dari Kementrian Kesehatan dan Perkumpulan dokter ginjal Indonesia), karena mereka yang akan menilai, mulai dari tenaga kesehatan sampai alkes yang tersedia saat ini,”ujar Martinus.

Sementara persoalan administrasi lanjutnya mengatakan, pihak RSUD sudah mengajukan ke Kemenkes RI beberapa tahun yang lalu, namun karena belum ada waktu dari perkumpulan dokter ginjal Indonesia makanya visitasi ini masih di tunda, jika para dokter ini sudah mempunyai waktu maka dalam waktu dekat akan di lakukan visitasi.

“Kami berharap jika sudah ada kesediaan dari Kemenkes agar segera di lakukan Visitasi, sehingga pelayanan ini secepatnya di buka,”harapnya. (Willy)

Berita Lainnya