HALUT, Liputan-Malut.com – Asosiasi Mahasiswa Pemuda Pelajar Tobelo, Galela, Malifut, Morotai, Loloda, Kao (AMPP Togammoloka) Maluku Utara menyampaikan sangat mengerti kondisi PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) yang sedang berjuang bangkit, dan menyatakan tetap akan mendukung keberlangsungan perusahaan tambang emas Gosowong di Halmahera Utara itu. Itulah mengapa, dukungan semua pihak sangat penting agar operasional NHM dapat kembali berjalan optimal.
Ketua AMPP Togammoloka, Muhamad Iram Galela, mengatakan sebagai salah satu pemegang kontrak karya (KK) sejak 28 April 1997 yang memberikan wewenang secara eksklusif kepada stakeholder, PT NHM melakukan berbagai upaya guna terciptanya hubungan bisnis yang harmonis antar pemerintah, kontraktor, karyawan dan tentunya masyarakat sebagai komitmen kontrak karya.
Menurutnya, berbagai upaya dan usaha dengan kebijakan manajerial yang senantiasa berpihak kepada nasib masa depan 2.500 karyawan, PT NHM bekerja keras untuk eksplorasi khusus mencari resources baru untuk meningkatkan produksi agar bisa menutupi efisiensi yang bersifat sementara.
“Yang jelas, perusahaan sekelas NHM tidak mungkin mengambil kebijakan tanpa alasan kuat apalagi terkait peraturan, karena bisa kita katakan perusahaan plat merah. Terkait karyawan Omnibus Law Ciptaker memang tidak mengatur secara khusus terkait merumahkan karyawan, tetapi mengatur hak-hak pekerja yang dirumahkan sesuai perjanjian kerja karyawan dan perusahaan diatur dalam UU Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003 yang ditegaskan dalam Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja Nomor 5 Tahun 1998 tentang upah karyawan yang dirumahkan, bukan ke arah pemutusan hubungan kerja. Perusahaan tetap konsisten membayar upah sesuai ketentuan perjanjian kerja dalam karyawan itu sendiri dan juga terhadap perjanjian serikat dalam perusahaan,” ujar Iram belum lama ini.
Pihaknya berharap pemuda bisa memberikan pikiran objektif kepada masyarakat untuk memberikan support kepada NHM dalam upaya memaksimalkan peningkatan produksi melalui eksplorasi yang sementara berjalan.
“Semoga bisa normal dan menutupi beban perusahaan terhadap karyawan yang dirumahkan dan tanggung jawab lainnya. Saya juga berharap selaku masyarakat intelektual bisa objektif melihat problem yang dihadapi perusahaan secara teknis maupun non teknis guna keberlangsungan hidup masyarakat dan daerah yang kita cintai,” imbuhnya.
“Saya yakin Presdir PT NHM Ayahanda Haji Robert juga berusaha dengan sepenuh hati dan tidak tinggal diam untuk perusahaan agar kembali normal demi kepentingan masa depan karyawan, masyarakat lingkar tambang serta masyarakat Maluku Utara pada umumnya,” tandas Iram. (Willy)