HALTENG,Liputan-Malut.com– Anggota DPRD Kabupaten Halmahera Tengah Komisi III Munadi Kilkolda menangapi statemen salah satu anak Daerah Halteng Junaidy Alting, menyoroti sejumlah pembangunan yang tidak tuntas dibangun dimasa kepemimpinan mantan Bupati Halteng Edi Langkara dan Wakil Bupati Abdurrahim Ode Yani (Elang Rahim).
Ketua Fraksi Partai Nasdem Dekab Halteng itu, pasang badan menangkis serangan Junaedy terhadap kedua mantan petinggi Daerah tersebut, dengan tegas menganggap Junaedy terlalu prematur memahami perencanaan.
“Mana proyek yang dibilang tidak tuntas, semua masih dalam proses penyelesaian, dan pekerjaan sementara jalan. Harus bisa bedakan proyek yang tidak tuntas dan sementara berproses, yang tidak tuntas itu kecuali mangkrak, ini tidak ada satu pun yang mangkrak,” Tanya Munadi.
Munadi mengangap tidak masalah jika berakhir periode kepemimpinan Kepala Daerah, sementara proyek masih berjalan karena itu proyek reguler, yang tidak bisa jika proyek itu multi years,” cecarnya.
Dikatakan, pekerjaan proyek itu ada yang dilakukan secara bertahap, tidak mengacu pada masa periode kepala daerah, seperti ruko, tahun lalu dianggarkan untuk tahap II tahun ini dianggarkan untuk tahap III, karena mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah, begitu juga dengan proyek yang lain,”Tandasnya.
Sambung Munadi menjelaskan, kenapa
dalam APBD itu ada pekerjaan yang diluncurkan ke tahun berikut, karena pekerjaannya belum selesai di tahun sebelumnya. Itu tidak masalah dan terjadi dimana-mana dalam pemerintahan, tidak hanya di Halteng sehingga tidak bisa disimpulkan secara prematur seperti itu,” Sindir Munadi.
Munadi menampik (Menolak) sebutan aroma korupsi yang dialamatkan pada (Elang Rahim) oleh Junaedy, aroma korupsi seperti apa yang dimaksud harus dijelaskan, sehingga tidak terkesan menyebar hoaks, ia mempersilahkan Junaedy segera laporkan ke penegak Hukum disertai bukti-bukti permulaan, namun jika itu sebatas curiga terasa lucu
“Saya berharap kita tidak boleh memframing sesuatu yang latar argumentasi kita tidak kuat. Mari kita berargumentasi dengan data, supaya publik yang membaca juga mendapat informasi yang baik dan benar. Soal proyek itu silahkan beliau cek, seperti Plaza, unuk GOR itu sudah selesai, untuk GOR yang belum selesai itu pekerjaan regulernya,” Bantah Munadi mengakhiri.
Seperti diketahui statemen Junaedy Alting dimedia Liputanmalut edisi Senin (06/02/2023) dengan judul berita “Elang Rahim Tinggalkan Luka Daerah” Junaedy mengangap Calon Gubernur Maluku Utara itu meninggalkan sejumlah masalah, salah satunya pembangunan tidak tuntas. Seperti proyek pembangunan gedung kesenian Kabupaten Halteng yang tidak tuntas dibangun, gedung Dhuafa Center tepat di depan mesjid raya Weda, gelangang Olahraga (GOR) Halteng, plaza Weda, dan pembangunan ruko samping lapangan GOR Halteg,” tegas Junaedy. (Cenox).