HALTENG,Liputan-Malut.com- Proyek multy years kawasan ekonomi terpadu di area jerepete desa kipai Kabupaten Halmahera Tengah terancam gagal. Padahal, proyek itu menelan anggaran sekitar Rp. 6 miliar lebih dan dikerjakan mulai bulan September 2019 tetapi hingga saat ini pekerjaan tak kunjung diselesaikan.
Usban Ahmad, salah satu warga menilai projek multi years ini terancam gagal disebabkan karena kontraktor CV. Aditama kontruksindo yang mengerjakan proyek tersebut tidak menyelesaikanya sesuai dengan perencanaan. Sebab, ada sejumlah pekerjaan yang tidak dilakukan misalnya timbunan batu gaja yang seharusnya diletakkan dibibir timbunanan untuk memecah ombak, lalu tiang yang dipancang itu seharusnya letakkan di dasar tanah bukan diletakkan diatas timbunan. Kemudian, tiang yang sudah pancang itu harus dicor atau dibuat seperti swering untuk menahan tiang-tiang itu.
“Yang ada dibawa pekerjaan itu hanya stengah, sehingga tiang sebagian yang tidak di cor juga suda roboh. Selain dari tiang itu harus dicor, juga dibuat semacam slof di ujung tiang yang membungkuk ke laut, untuk menahan tiang itu. Jika sejumlah kegiatan yang belum di lakukan tidak dapat di selesaikan maka proyek multy years bisa tidak dipastikan dapat dilanjutkan karena kita tau bersama di bulan agustus sudah musim angin selatan,”tandasnya
Terhadap proses pekerjaan tersebut, dia meminta kepada DPRD dan Dinas terkait untuk memanggil rekanan CV aditama kontruksindo untuk dapat menyelesaikan sisa pekerjaan ini.
“Selain dari itu, kontraktor ini juga diduga belum bayar sejumlah retasi tanah milik masyarakat, sehingga masyarakat sudah mengambil sejumlah batu timbunan yang ada di lokasi pekerjaan,”pungkasnya (Fandi)
