HALTENG,Liputan-Malut.com– Baru-baru ini publik dibuat geram dengan pernyataan Bupati Halmahera Tengah (Halteng) Edi Langkara, yang mengaku tidak butuhkan guru dalam kontentasi pemilihan Kepala Deaerah (Pilkada) 2024 mendatang. Dari pernyataan Edi Langkara tersebut, menuai Sorotan dan kritikan dari berbagai kalangan masyarakat. Tak terkecuali Akademisi.
Ketika ditemui Media ini, Kamis (10/03/2022), akademisi Unibrah, Indra Abidin, S.Pd, M.Pd menyayangkan pernyataan seorang kepala daerah yang seperti itu. Sepatutnya, dalam memberikan pernyataan itu harus terukur, dan tidak melahirkan penafsiran yang liar dari masyarakat umum.
“Saya tidak melihat kedewasaan dalam menyampaikan maksud. Walaupun kasusnya di kecamatan dan guru juga masyarakat. Saya tahu ia (Edi Langkara) sukses dalam kepemimpinannya. Karena yang kemarin itu bagian dari menyampaikan aspirasi masyarakat, harusnya dirawat.” Ucapnya.
Sekretaris Pusat Kajian Kebijakan Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan (Pusaka-FIP) Unibrah Tidore itu juga menambahkan, akan lebih baik jika Bupati Halteng mengetahui dampak dari pernyataan yang diucapkan, jangan sampai hanya kerena tidak mempertimbangkan perjuangan guru dua tahun belakangan, dengan proses pembelajaran yang tidak mudah, karena pandemi berpengaruh pada penerapan kebijakan di sektor pendidikan,” tambahnya.
Lebih jauh, Indra mengaku perjuangan guru selama masa pandemi Covid-19 tidaklah mudah. “Saya kira guru sudah berjuang karena pandemi belakangan ini, dan kita jangan buat masalah. Mereka membutuhkan dukungan kita semua, sembari menyarankan agar bupati Halteng melakukan pendekatan persuasif itu lebih baik, setidaknya itu yang dibutuhkan mereka saat ini,” tutupnya. (Ucen)
