HALSEL,Liputan-Malut.com- Wakil Bupati Kabupaten Halmahera Selatan, Hasan Ali Bassam Kasuba didampigi Istri Rifa’at Al Asa’adah membuka pelatihan penanganan dan pencegahan stunting se-Kecamatan Kasiruta Barat tahun anggaran 2022, di pusatkan di kantor Desa Busori, Kecamatan Kasiruta Barat, Kabupaten Halselmahera Selatan, Selasa (04/10/2022).
Turut hadir dalam kegiatan tersebut kordinator TPP P3MB Halsel, Edi Udin S.Pi, Kadis P3KB Halsel, Karima Nasarudin S.Si.Apt dan Kabid, Kabid Dinas Kesehatan Halsel, Camat Kasiruta Barat, Halifat W Barnabas S.Ag, M.Pd, Kepala Puskesmas, kepala-kepala desa se-kecamatan Kasiruta Barat, ibu PKK desa dan kader Posyandu.
Dalam pantauan media ini, wakil Bupati beserta istri di sambut dengan meriah oleh masyarakat desa Bisori dengan tarian cakalele sebagai tarian penjemputan tamu agung.
Dalam sambutan Wakil Bupati Halsel menyampaikan bahwa, saat ini Indonesia masih menghadapi permasalahan gizi yang berdampak serius terhadap kualitas sumber daya manusia (SDM) adalah satu masalah kekurangan gizi yang masih cukup tinggi di Indonesia, utamanya adalah masalah pendek atau stunting. Stunting ini, bukan masalah sektor kesehatan saja. Namun juga terkait dengan akses pangan, layanan kesehatan, akses air dan sanitasi serta pola pengasuhan. Karena itulah, diperlukan adanya keterlibatan dari semua sektor dan tatanan masyarakat dalam menangani permasalahan stunting ini.
“Saya kira kegiatan pelatihan penanganan dan pencegahan stunting pada seluruh desa yang berada di Kasiruta Barat ini menjadi sangat penting, sebab desa merupakan ujung tombak bagi pemerintah Indonesia dalam upayanya menekan angka stunting. Saya mengucapkan terimakasih dan memberikan apresiasi yang luar biasa kepada pemerintah kecamatan, panitia pelaksana juga kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam kegiatan yang digelar pada hari ini”,ucapnya.
Wabup juga mengatakan, penanganan stunting merupakan prioritas pembangunan nasional, maka sesuai dengan undang-undang tentang desa, terhadap penanganan stunting yang sudah menjadi prioritas nasional ini sangat memungkinkan bagi desa untuk menyusun kegiatan- kegiatan yang relevan dan yang bersifat skala desa yaitu apbdes. Rujukan belanja desa ini juga diperkuat dengan dikeluarkannya permendes PDTT nomor 8 tahun 2022 tentang prioritas penggunaan dana desa tahun 2023. Dimana penggunaan dana desa tahun 2023, selain difokuskan pada pemulihan ekonomi, peningkatan sumber daya manusia dan percepatan penghapusan kemiskinan ekstrim juga tetap memperhatikan permasalahan yang masih mengemuka seperti penanganan stunting.
“Saya himbau kepada pemerintah desa agar dapat membuat program- program yang inovatif dalam mengatasi stunting di wilayahnya sesuai dengan kemampuan sumber daya dan keuangan yang ada di desa masing-masing”, ungkapnya.
Wakil Bupati juga mengharapakan kepada tim PKK Kecamatan maupun desa serta para kader kesehatan kami berpesan untuk giat memberikan edukasi dan membina para ibu hamil, serta memantau tumbuh kembang anak 1000 hari pertama kelahiran. “sebab kunci penanganan dan pencegahan stunting ini dimulai dari 1000 hari pertama kelahiran yaitu sejak terbentuknya janin dalam kandungan sampai anak berusia 2 tahun. sehingga diharapkan nantinya terjadi penurunan angka stunting yang signifikan”,tuturnya.
“Semoga pelaksanaan kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan, kepedulian masyarakat dan pemerintah desa serta meningkatkan konvergensi dan koordinassi lintas sektor dalam penanganan stunting pada masing-masing desa di kecamatan Kasiruta Barat,” (Jul)